jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo menyampaikan apresiasi terhadap Badan Intelijen Negara (BIN) yang pada 7 Mei 2022 telah 76 tahun mengabdi menjaga kedaulatan bangsa.
Selain menjaga kedaulatan bangsa melalui tugas dan fungsinya di bidang intelijen, BIN di bawah kepemimpinan Budi Gunawan yang merupakan purnawirawan jenderal Polri itu juga menjadi bagian dari kekuatan Indonesia mempercepat vaksinasi Covid-19 ke berbagai kalangan masyarakat.
BACA JUGA: BIN Kebut Vaksinasi Booster di Bali Antisipasi Libur Lebaran dan KTT G20
"BIN juga bergerak cepat menyiapkan mobile lab, intelijen medik, rapid test, desinfektan, hingga menyumbang pusat-pusat kesehatan rujukan, terutama di daerah yang menjadi epicentrum penyebaran virus Covid-19," kata Bamsoet yang saat ini berada di Seoul, Korea Selatan, Minggu (8/5).
Penerima Brevet dan Warga Kehormatan BIN itu menilai gerak cepat lembaga yang dipimpin Budi Gunawan itu mempercepat herd immunity bangsa Indonesia dalam melawan serangan virus Covid-19.
BACA JUGA: Kepala BIN Pastikan Masyarakat Tak Terpinggirkan dalam Proses Pembangunan IKN
Bamsoet juga menilai Budi Gunawan turut berperan besar dalam menciptakan stabilitas politik Indonesia, sehingga dalam lima tahun ini terasa sejuk dan hangat.
Indikatornya suhu dan tensi politik tidak pernah sampai panas, sehingga tidak mengganggu kondusifitas pembangunan Indonesia.
BACA JUGA: Kepala BIN Sebut Pemerintah Fokus Pemulihan Ekonomi Setelah Pandemi Mereda
Karena itu menurut Bamsoet, tidak heran jika berbagai agenda besar bangsa, seperti pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN Nusantara) di Kalimantan Timur, bisa berjalan dengan lancar.
"Memasuki era new normal pascapandemi Covid-19, serta melihat perkembangan geopolitik dunia akibat perang Rusia-Ukraina, sekaligus berbagai kondisi tatanan dunia yang semakin berkembang pesat akibat kemajuan teknologi informasi, membuat BIN juga harus bekerja ekstra keras," ujar Ketua DPR RI ke-20 itu.
Dalam kesempatan ini, Bamsoet mengingatkan ancaman terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia, di antaranya spionase, subversi dan sabotase yang ditengarai terjadi karena intervensi asing.
"Karena itu SDM intelijen harus kuat, dengan mengedepankan asas profesional, kerahasiaan, kompartementasi, koordinatif, dan integratif," ujar Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menambahkan masih tetap tegak berdirinya Indonesia hingga saat ini tidak lain juga karena peran para intelijen Indonesia yang telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan sangat baik.
Bamsoet menilai sumber daya manusia yang berada di dunia intelijen bukanlah orang sembarangan.
"Di usia BIN yang ke-76 tahun, saya salut dan angkat topi kepada para taruna-taruni dan para perwira intelijen yang telah memilih jalan sunyi. Jalan sunyi tersebut, seorang intelijen jika berhasil tidak dipuji, jika gagal dicaci maki. Jika hilang tidak akan dicari, jika mati tidak ada yang mengakui," ucap Bamsoet. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi