jpnn.com - JAKARTA – Tantangan terbesar Korpri di usianya yang ke-45 ternyata adalah menjaga dan merawat optimisme anggotanya. Optimisme bahwa menjadi anggota Korpri akan membawa manfaat besar.
Hal itu diakui oleh Sekjen Dewan Pengurus Korpri Nasional (DPKN), Bima Haria Wibisana. Menurut Kepala Badan Kepegawaian Negara ini, dirinya menerima banyak kritik, keluhan dan pernyataan yang masih belum menggembirakan dari anggota Korpri.
BACA JUGA: Praktik Kotor Sektor Perbankan Masih Tinggi
“Korpri itu apa sih manfaatnya, apa gunanya. Inilah tantangan yang perlu kita jawab ke depan,” kata Bima di sela rapat persiapan HUT Korpri ke-45 di Jakarta, Jumat (14/10).
Segenap jajaran DPKN pun terus menggugah tekadnya meningkatkan kemampuan dan potensi masing-masing dan bekerja lebih giat lagi untuk menanggulangi masalah yang dikeluhkan tadi.
BACA JUGA: Indonesia Travel X-change Luncurkan Go Digital untuk Joglosemar
Bima memastikan bahwa kepengurusan DPKN sekarang di bawah Ketua Umum Zudan Arif Fakrulloh sedang berusaha sangat keras untuk membuat pelbagai program kegiatan yang sangat beragam yang dapat menampung aspirasi semua anggota Korpri.
Segenap jajaran DPKN berupaya sungguh-sungguh mengajak kembali anggotanya di luar sana untuk masuk kembali dalam barisan Korpri Nasional.
BACA JUGA: Ini 13 Operasi Tangkap Tangan KPK Selama 10 Bulan
Korpri Nasional, lanjut Bima, juga mencoba menyelesaikan secara intensif sejumlah prasyarat yang diinginkan oleh anggota, seperti persoalan kelembagaan, regulasi aturan sumber daya manusia, dan lainnya.
“Namun, semua tak akan banyak berarti dan tidak mungkin terlaksana kalau anggota Korprinya tidak kompak dan bersatu. Ini kontradiktif dengan NKRI sebagai negara kesatuan, tetapi PNS-nya tidak koheren dan guyup,” kata Bima mengingatkan.
Senada dengan Bima, Ketua Umum DPKN Zudan Arif Fakrulloh menyatakan, segenap jajaran pengurus Korpri nasional sangat solid dan bersatu dalam upaya mencari sumber-sumber pembiayaan yang inovatif dan tidak membebani negara. “Salah satunya adalah membangun aplikasi Toko Online Korpri (TOK) atau ‘Tok-Tok’ sebagai cara Korpri menjadi mandiri,” kata Zudan menimpali.
Zudan mengabarkan, gerakan ekonomi masif oleh para Pegawai Negeri Sipil ini akan diluncurkan dalam perayaan Hari Ulang Tahun Korpri ke-45 yang akan dipusatkan di kawasan Monumen Nasional, Monas, Jakarta pada 29 November 2016 mendatang.
Upacara peringatan HUT Korpri tersebut akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo sekaligus bertindak sebagai inspektur upacara. Selesai upacara Presiden Jokowi dijadwalkan akan meresmikan langsung dengan melakukan pembelian perdana melalui aplikasi Toktok.
Toktok adalah pasar online pertama khusus untuk anggota Korpri, bukan market place seperti yang sudah ada.
“Melalui Toktok, para UKM yang mau berjualan boleh bergabung di sini. Nanti berhubungan dengan manajemen Toko Online Korpri. Sehingga Korpri bisa menggerakkan ekonomi para PNS yang beranggotakan sekitar 4,5 juta PNS lewat aplikasi Toktok ini,” kata Zudan.
Selain itu dalam rangka merayakan HUT Korpri ke-45, organisasi profesi aparatur sipil terbesar di Indonesia ini akan menggelar serangkaian acara besar. Menurut
Zudan, acara besar tersebut didedikasikan untuk menjawab tantangan dari para anggotanya.
Serangkaian acara yang digelar antara lain, Korpri Expo yaitu pameran yang akan diikuti oleh seluruh pengurus Korpri di semua tingkatan, mulai di tingkat kementerian/lembaga sampai kepengurusan di daerah.
Pameran tersebut juga akan diikuti oleh sejumlah BUMN/BUMD atau perusahaan swasta yang ingin membuka jaringan komunikasi, dan kerja sama dengan korpri.
Pameran dilengkapi dengan seminar dan talkshow, dan presentasi Karya Abdi Negara yang akan menampikan banyak hal seperti karya intelektual, kreativitas inovasi kinerja ataupun pengabdian dari para PNS. Di dalamnya juga ada ekspose kinerja Korpri di seluruh tingkatan.
Untuk pertama kalinya, kata Zudan, HUT Korpri kali ini akan disemarakkan oleh penganugerahan Korpri Award yang akan diberikan bagi sepuluh PNS terbaik, dipilih dari seluruh Indonesia.
"Kategori penilaiannya adalah PNS yang paling inovatif, termasuk kemampuan memggerakkan masyarakat, kemampuan untuk melakukan perubahan yang berdampak besar bagi masyarakat di lingkungannya," katanya. (adv)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD: Jonan-Archandra Mampu Mengurai Persoalan Sektor Energi
Redaktur : Tim Redaksi