jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo menyampaikan peringatan HUT ke-76 TNI harus dijadikan sebagai momentum peningkatan kesejahteraan tentara.
Menurut Bamsoet, sapaan karibnya, yang perlu diperhatikan adalah rumah bagi prajurit TNI.
BACA JUGA: 3 Tantangan TNI di HUT ke-76 Versi Pak Sukamta
Keberadaan tempat tinggal dinilai sangat penting dalam mendukung tugas prajurit TNI dalam menjaga kedaulatan negara.
"Selama ini, para prajurit hanya mendapatkan fasilitas rumah dinas, yang jika pensiun harus dikembalikan kepada negara," kata Bamsoet, Selasa (5/10).
BACA JUGA: HUT ke-76 TNI, Puan Ingatkan Komitmen Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Prajurit
Kondisi itulah tak jarang membuat keberadaan rumah dinas justru menimbulkan berbagai masalah di kemudian hari.
Bamsoet juga mendorong peningkatan tunjangan kinerja bagi prajurit TNI.
BACA JUGA: HUT ke-76 TNI, Ini 5 Fakta Menarik Seputar TNI, Nomor 2 Mungkin Anda Baru Tahu
"Walaupun sudah ada 11 komponen tunjangan yang diterima prajurit, jumlahnya belum terlalu memadai untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka," ungkap ketua DPR RI ke-20 itu.
Dia menegaskan mengingat beratnya tugas dalam menjaga kedaulatan negara dan nyawa sebagai taruhannya, peningkatan tunjangan menjadi mutlak dilakukan.
"Pemerintah bisa memulainya dengan meningkatkan tunjangan kinerja dari saat ini besarannya sebesar 60 persen dari gaji pokok, ditingkatkan menjadi 70 hingga 80 persen dari gaji pokok prajurit," ujar Bamsoet.
Bamsoet juga mengapresiasi kinerja TNI yang selalu berada di urutan pertama sebagai lembaga negara yang paling dipercaya rakyat.
Misalnya berdasarkan survei Indikator yang dilakukan 13-17 April, TNI berada di peringkat pertama dengan memperoleh 89 persen kepercayaan rakyat.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga melakukan survei dan mencatat TNI mendapatkan 95 persen kepercayaan rakyat.
"Untuk tetap menjaga kepercayaan rakyat, TNI harus senantiasa meningkatkan kinerjanya, tentunya dengan dukungan alutsista yang memadai," ujarnya.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI itu menyampaikan saat ini TNI sedang memasuki tahap ketiga (2020-2024) penyelesaian Minimum Essential Force (MEF).
"Hingga tahun ini, MEF yang tercapai baru sekitar 60 persen," sebutnya.
Hal lainnya disampaikan Bamsoet di perayaan HUT TNI, agar ancaman perang ideologi senantiasa diwaspadai.
Selain mewaspadai ancaman perang modern yang kini bertumpu pada teknologi digital, perang nuklir, biologi kimia, dan teknologi jarak jauh.
Menurut Bamsoet, TNI bersama MPR harus turut terlibat dalam vaksinasi ideologi menggunakan vaksin 'Empat Pilar MPR RI', yang dilakukan untuk meningkatkan imunitas masyarakat agar memiliki kekebalan dalam menghalau nilai-nilai asing yang mengancam jati diri dan karakter bangsa Indonesia.
"Perang ideologi dunia merupakan bahaya laten yang bisa mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa," tegasnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi