BACA JUGA: Pemerintah Siapkan Klarifikasi Wikileaks
Sekitar 13.000 warga di kota-kota sekitar bukit yang menjadi objek wisata internasional itu terpaksa dievakuasi ke tempat aman.Dalam waktu kurang dari 24 jam, titik api yang kali pertama terlihat pada Kamis (2/12) sekitar pukul 11.00 waktu setempat (16.00 WIB) itu memerahkan langit di kawasan utara Isreal
BACA JUGA: WikiLeaks Tak Kacaukan Hubungan AS-Rusia
Tidak kurang dari 13.000 warga mengungsiIsrael mengerahkan hampir seluruh petugas pemadam kebakaran yang ada di seantero negeri
BACA JUGA: Malaysia Kenalkan Bus Khusus Perempuan
Meski bekerja nonstop selama dua hari, para petugas yang dibantu pesawat dan mobil pemadam kebakaran belum bisa menaklukkan api hingga kemarin."Ini benar-benar burukKebakaran ini berskala internasional," kata Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu seperti dilansir Agence France-PresseKamis malam waktu setempat, pemimpin 62 tahun itu berkunjung ke lokasi kebakaran.
Kemarin pagi, Netanyahu menggelar rapat darurat parlemen di Kota Tel AvivDalam kesempatan itu, dia mengimbau kepada masyarakat internasional untuk membantu Israel menjinakkan api yang kian berkobar karena tiupan angin tersebutSelain armada pemadam kebakaran, dia juga minta bantuan personelSebab, jumlah total petugas pemadam kebakaran di Israel hanya berkisar 1.400Jauh di bawah rata-rata jumlah personel pemadam kebakaran di seluruh dunia.
Lima pesawat pemadam kebakaran asal Yunani tiba bersama dengan pesawat Bulgaria yang mengangkut 100 petugas pemadam kebakaran kemarin pagiTidak lama kemudian, sebuah pesawat dan sebuah helikopter asal Siprus juga tiba di Israel"Kami juga minta bantuan dari Azerbaijan, Inggris, Kroasia, Mesir, Prancis, Jordania, Rumania, Rusia, Spnyol dan Turki," terang Kementerian Luar Negeri Israel dalam keterangan tertulis.
Sementara petugas pemadam kebakaran berjuang keras memadamkan api, polisi mengidentifikasi korbanSebagian besar korban tewas adalah penjaga penjara dan narapidanaKamis malam itu, para penjaga penjara sedang mengevakuasi narapidana dari penjara di dekat hutanMereka menumpang sebuah bus.
"Bus yang mengangkut mereka terjebak apiSaat berusaha berbalik arah, api dari arah sebaliknya justru membakar bus tersebut," kata Jubir Kepolisian Nasional Israel, Micky Rosenfeld.
Menurut dia, jumlah korban tewas masih akan terus bertambahSebab, tim penyelamat belum berhasil mencapai permukiman penduduk yang paling parah dilalap api"Kami belum melakukan penyisiran di kawasan seperti Kibbutz Beit Oren yang sampai sekarang masih membaraKarena itu, kami belum tahu apakah ada korban jiwa di sana," ungkap Rosenfeld dalam wawancara dengan Associated PressHingga kemarin, nasib dua penjaga penjara dan seorang yang lain masih belum diketahui.
Kebakaran hutan paling parah di Israel itu mengundang keprihatinan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack ObamaKemarin, presiden kulit hitam pertama Negeri Paman Sam itu menyampaikan bela sungkawanya kepada pemerintahan NetanyahuMelalui kawat duka, Obama juga menjanjikan bantuan personel pemadam kebakaranBersamaan dengan itu, Australia juga menyatakan bahwa militer mereka siap berangkat ke Israel.
Di tengah perjuangan keras menaklukkan api, pasukan pemadam kebakaran Israel menuai kritik tajamPasalnya, mereka sudah mendapatkan informasi sejak kali pertama titik api terlihat.
"Saya terbang di atas titik apiSaat itu, api masih kecilSaya langsung memberitahukannya kepada petugas," kata Alon Chaim, pilot yang kebetulan terbang di atas Isfiya Kamis siang ituSayangnya, petugas tidak langsung meresponsMereka baru terjun ke lokasi setelah api membakar hutan pinus(hep/ami/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Salju Bekukan Benua Eropa
Redaktur : Tim Redaksi