Hutan Jangan Dijaga Tentara dan Preman

Kamis, 03 Desember 2009 – 18:21 WIB

JAKARTA - Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan mengatakan untuk menjaga hutan dari penebangan liar bukan zamannya lagi dipagari kawatYang lebih tepat untuk saat ini, hutan harus dipagari dengan mangkok

BACA JUGA: KPK Jalan Duluan Sebelum Angket Berjalan

'Mangkok' yang dimaksudkan adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat yang berada di kawasan dan sekitar hutan
Bila masyarakat di situ hidup sejahtera, secara otomatis mereka yang akan menjaga hutan.

"Artinya kalau masyarakat yang tinggal di sekitar dan di dalam hutan sejahtera, bisa menyekolahkan anaknya, bisa naik haji, makan enak, hutan akan terjaga dengan sendirinya," kata Zulkifli Hasan pada acara pelantikan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Hutan Tanaman Rakyat Mandiri Indonesia (AHTRMI) di kantor Departemen Kehutanan, Jakarta, Kamis (3/12).

Zulkifli  mengatakan, menjaga hutan tidak bisa lagi dengan mengandalkan jasa dari tentara dan preman

BACA JUGA: Tak Ada Niat Incar Kursi RI-2

"Zaman sudah berubah, makanya kita juga harus berubah
Kalau sekarang hutan dijaga dengan bedil, bedilnya akan dimakan bukan lagi dipatahkan," ucapnya.

Memiiki lahan sawit yang mencapai ratusan hektar oleh individu, menurut Zulkifli, tidak ada salahnya

BACA JUGA: Jika Kena Boediono, Itu Konsekuensi

Yang penting punya modal dan mampu mengelolahnyaKata dia, yang salah jika rakyat di sekitar lahan itu dibiarkan menderita sementara ada seseorang yang hanya mengantongi selembar izin bisa menebang ribuan kayu seenaknya.

"Menebang satu pohon masuk penjaraIni tidak adil, terkutuk kita kalau seperti ituMakanya program kita harus berpihak kepada rakyat," kata menteri dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Dengan kondisi pengrusakan lahan yang terus terjadi, Zulkifli memperkirakan pada tahun 2020 Indonesia akan mengalami zero illegal logging"Penebangan hutan secara liar akan zero karena sudah tidak ada lagi yang bisa ditebang," tambahnya.

Karena itu, kata Zulkifli, program yang dulunya tebang pilih harus diubah dengan menanam dan terus menanam pohon" Apalagi dengan kondisi tanah Indonesia yang memiliki keunggulan komparatif dibanding negara lain yang memungkinkan untuk kita menamamOrang yang hidup di padang pasir saja mau menanam, apalagi kita yang hidup ditanah yang subur," ujarnya.

Zulkifli menjelaskan masih tersisa sekitar 130 juta hektar hutan yang masih terjaga saat ini"Namun kalau kita ke lapangan, rasa-rasanya itu sudah berkurang dan sudah tidak sampai lagi," cetusnya.

Sementara itu, Ketua AHTRMI, Basyrudin Siregar berjanji akan menjembatani masyarakat untuk mensukseskan program hutan tanaman rakyatTahun 2010, AHTRMI akan memprogramkan sebanyak 500 ribu hektar lahan kritis yang akan ditanami dalam bentuk tanaman berkayu yang tidak berbuah dan berbuah.  (awa/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut SG Raih Gelar Doktor Ilmu Manajemen UI


Redaktur : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler