jpnn.com - MOJOKERTO – Akibat musim kemarau dan kebakaran hutan di lereng Gunung Welirang, sekawanan kera turun gunung di Desa Sendi, Kecamatan Pacet, Jumat (26/9).
Siswadi, warga setempat, mengatakan bahwa beberapa hari ini ratusan kera itu berkeliaran di jalan. Terkadang sekawan kera tersebut mendatangi warung-warung dan rumah penduduk untuk mencari makan.
BACA JUGA: Dikira Mau Tsunami, Rossa Ikut Panik
’’Apalagi, saat hutan Welirang terbakar dua hari lalu, makin banyak kera yang turun gunung,’’ ungkapnya. Di sekawanan kera itu, terdapat lutung jawa yang hampir punah.
Sementara itu, kebakaran hutan di lereng Gunung Welirang di ketinggian 1.500 meter terjadi sejak Selasa lalu (23/9). Api yang awalnya beberapa titik kini menjalar menjadi beberapa titik. Berdasar pantauan koran ini, api melingkar dan mengepung lereng gunung.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Kecewa, Siap Ajukan Gugatan ke MK
Kasi Penanggulangan Bencana PMI Mojokerto Didik Sudarsono mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan tim dari Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo. Dia bersama timnya terus memantau perkembangan gunung yang menjadi lahan konservasi itu. ’’Ada sekitar 25–50 hektare yang terbakar. Namun, titik-titiknya masih ditelusuri terus. Lokasi itu merupakan hutan heterogen kawasan konservasi. Pukul 18.00 kemarin api terlihat jelas,’’ tuturnya.
Ditambahkan, kebakaran di kawasan konservasi itu rutin terjadi. Apalagi jika terjadi perubahan musim secara ekstrem. ’’Dulu pernah dibuat sekat bakar. Tapi, ini faktor panas dan perubahan secara ekstrem,’’ katanya.
BACA JUGA: Desa Penuktukan, Ikon Selam Baru Kabupaten Buleleng
Dia menyebut lokasi hutan yang terbakar itu menjadi hunian habitat elang jawa, lutung jawa, dan burung. Lokasi tersebut juga menjadi tempat pelepasliaran hewan. ’’Seluruh personel Jagawana Tahura juga dikerahkan untuk mengatasi kebakaran di lereng Gunung Biru Welirang ini,’’ tegasnya.
Kebakaran hutan di kawasan itu telah menghanguskan ilalang serta pohon cemara gunung. Petugas dan relawan terus berupaya memadamkan api dengan menggunalan alat seadanya dan mencegah api meluas. Diduga, kebakaran tersebut disebabkan ulah pemburu. Medan yang sulit dan lokasi kebakaran di tebing juga menyulitkan upaya pemadaman. (fan/yr/JPNN/mas/bh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warteg, yang Dijual Miras Berkelas
Redaktur : Tim Redaksi