jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Sarwi Chaniago mengatakan, spekulasi pemecatan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo oleh Presiden Joko Widodo masih sering terdengar.
Sebagian publik menangkap alasannya bahwa Gatot semakin menyulitkan, menjadi beban dan dianggap menganggu elektibilitas presiden Jokowi. "Elektibilitas Gatot memang semakin menanjak. Mungkin Jokowi berpretensi Gatot ibarat anak macan, kecil jinak, besar menerkam, bisa merongrong elektabilitasnya," kata Pangi, Sabtu (8/7).
BACA JUGA: Pangdam: Mereka Mati atau Kami Gugur Bela NKRI
Dia mengatakan, jangan sampai nalar publik terbentuk bahwa pemecatan Gatot karena politis. Pangi berpendapat, sebaiknya jika memang akan memberhentikan Gatot, alasannya harus tetap pada basis kinerja. Bukan sekadar terjebak dengan sikap reaksioner akibat agitasi politis.
"Jangan sampai menjadi preseden buruk bagi perjalanan bangsa, memecat panglima hanya karena reason publik bahwa lampunya makin terang dan elektabilitasnya makin kinclong," kata Pangi.
BACA JUGA: Trump Tersenyum, Jokowi Tertawa
Dia mengatakan, kalau seandainya Gatot diberhentikan sebagai panglima, tidak ada jaminan elektabilitasnya meredup. "Dugaan saya justru makin bersinar serta mengalir dukungan empati," tegasnya.
Menurut dia, persoalan-persoalan ini yang menjadi pergulatan diskursus publik dan buah simalakama bagi Jokowi.
BACA JUGA: Ini Bukan soal Vlog Kaesang yang Kontroversial, tapi Vlog Jokowi-Erdogan, Lihat!
Dia berharap Jokowi bisa melawan nalar retorika-retorika negatif untuk mencopot Gatot sebagai panglima hanya karena menanjaknya elektabilitas jenderal bintang empat itu.
Terlebih lagi, animo dukungan publik agar Gatot tetap menjadi panglima TNI masih tinggi. "Panglima Gatot menjadi garda tedepan menjaga tombol NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istana Bilang Jokowi Tak Ikut Campur Penghentian Kasus Kaesang
Redaktur & Reporter : Boy