JPNN.com

IBM Looking Forward 2025: AI Generatif Bakal Diterapkan ke Dalam Sistem Produksi

Jumat, 14 Maret 2025 – 13:21 WIB
IBM Looking Forward 2025: AI Generatif Bakal Diterapkan ke Dalam Sistem Produksi - JPNN.com
Presiden Direktur IBM Indonesia, Roy Kosasih saat memberikan paparan IBM Looking Forward 2025 di media gathering. Foto Mesya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Keberhasilan platform chatbot AI yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) asalah China, DeepSeek memperkuat keyakinan IBM terhadap open source serta pandangannya bahwa masa depan AI harus bersifat terbuka. 

AI berbasis open source dinilai bakal mendorong dan mempercepat inovasi di seluruh ekosistem dengan memanfaatkan kecerdasan kolektif dari berbagai organisasi dan individu secara cepat dan mudah. Hal ini sekaligus memperluas akses seluas-luasnya.

BACA JUGA: Gelar IBM 2023 di Kuwait, Menaker Ida: Ajang Pomosi Kualitas Tenaga Kerja lndonesia

"IBM memiliki sejarah panjang dan komitmen kuat dengan open source, meski jarang banyak diketahui," kata Presiden Direktur IBM Indonesia, Roy Kosasih, dalam paparan IBM Looking Forward 2025 di media gathering, baru-baru ini. 

Dia menjelaskan, beberapa tren di 2025 di antaranya, perusahaan mulai menerapkan AI generatif ke dalam sistem produksi. Hanya, untuk mendapatkan nilai penuh dari investasi AI akan membutuhkan waktu karena kompleksitas dalam menskalakan AI generatif.

BACA JUGA: Kabar Baik, Superkomputer IBM Bantu Kembangkan Vaksin Corona

Perusahaan-perusahaan juga mengadopsi model yang dirancang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka.

Meskipun model tertutup berukuran besar sering digunakan sebagai titik awal untuk eksperimen, 85% perusahaan beralih ke model yang lebih sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya.

BACA JUGA: IBM Indonesia: Banyak Bos Perusahaan Belum Tahu Kegunaan Kecerdasan Buatan

Di sisi lain, perusahaan berupaya memanfaatkan nilai dari data perusahaan. Saat ini, data perusahaan masih jarang dimanfaatkan dalam model AI. 

Dengan memanfaatkan data tersebut secara efektif, perusahaan dapat meningkatkan kinerja model sekaligus memperkuat keamanannya.

"IBM bangga bisa menjadi bagian dari era baru ini dan akan terus mendukung open source melalui kepemimpinan serta komitmennya terhadap tata kelola dan standar terbuka," lanjutnya.

Tahun ini, faktor kepercayaan akan menjadi hal krusial dalam menskalakan adopsi AI generatif. Apalagi, tingkat kepercayaan terhadap kapabilitas dan solusi AI generatif masih rendah di kalangan perusahaan.

Perusahaan harus mengatasi tantangan operasional dalam menskalakan AI generatif.

"Model saja tidak cukup; diperlukan pendekatan yang lebih menyeluruh. Kompleksitas operasional akibat penggunaan berbagai alat yang tersebar menjadi hambatan teknologi utama," ungkapnya.

Selain itu, strategi cloud juga perlu berkembang untuk memberikan nilai lebih besar. Didorong oleh rasa urgensi, para eksekutif diprediksi bakal meningkatkan belanja transformasi digital hingga USD 4 triliun pada 2027.

Dia menambahkan, IBM selalu mendorong tata kelola atau governance yang transparan dalam pengembangan teknologi dan proyek baru, agar manfaatnya bisa segera dirasakan oleh ekosistem developer yang aktif dan beragam. Upaya ini bertujuan untuk memperluas akses dan mendorong inovasi.

IBM telah mengembangkan platform AI selama bertahun-tahun dan berkontribusi pada berbagai proyek dalam komunitas open source AI. 

IBM juga bermitra dengan Open Neural Network eXchange untuk mendukung & mengembangkan format Machine Learning yang terbuka. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler