Ibu 2 Anak Ini Tulis soal Kematian di Facebooknya Sebelum jadi Korban Tragedi Mina

Selasa, 29 September 2015 – 06:12 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - MAJENE - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) pada Senin (28/9) telah mengindentifikasi tujuh jenazah lagi jemaah calon haji Indonesia yang meninggal dalam Tragedi Mina, Kamis (24/9) kemarin.

Satu di antaranya adalah Siti Lubabah Arsyad Ngolo (40), jemaah haji asal Majene, Sulawesi Barat, yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 10 Embarkasi Hasanuddin (UPG).

BACA JUGA: Nih..yang Foto sama Beruang Madu Itu Sudah Pakai Baju Tahanan

Dari sini, kisah haru ini dimulai...

BACA JUGA: Mobil Menabrak Rumah Warga, Ketemu Bong di Mobil, Inilah Pembelaan Cawabup Ini

Siti Lubabah. Foto: arajang

Siti adalah pegawai di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Majene. Belum lama ini, Siti diangkat menjadi Kepala Seksi Penempatan Ketenagakerjaan di Disosnakertrans Majene.

BACA JUGA: Cawabup Nyabu, Gerindra Tuding Sabotase, Ini Penjelasannya...

Usai kabar duka terkait Siti, rekan kerja dan terutama keluarga diselimuti duka. Siti memang dikenal memiliki kepribadian nan elok.

Beberapa hari sebelum kabar duka dari Tanah Suci, keluarga Siti sebenarnya sudah merasakan adanya firasat kurang baik. Kakak Siti Lubaba, Dalif Arsyad menceritakan, terakhir kali berkomunikasi dengan adiknya pada Lebaran Idul Adha.

''Terakhir kali dihubungi saat lebaran. Almarhumah menanyakan kabar keluarga di sini (Majene). Itu yang pertama dia lakukan semenjak berada di Tanah Suci,'' kata Dalif, kepada salah satu media online di Sulbar, Arajang, Senin (28/9).

Pada Jumat (25/9) malam, Dalif mulai merasakan firasat aneh. Rumah Siti di Jalan Raden Suradi, Lingkungan Timbo-timbo, Kelurahan Pangaliali, Kecamatan Banggae, Majene, tiba-tiba memunculkan aroma wangi.

''Di benak saya sebenarnya sudah sering merasakan hal yang aneh, tapi saya tepis dengan tetap berpikir positif. Entah kenapa pada malam tiba-tiba saja muncul bau harum di rumah,'' ungkap Dalif.

Di akun facebooknya, Siti juga seperti sudah punya firasat sebelum kematian menjemputnya di Mina. Beberapa hari sebelum tragedi tersebut, yakni pada 13 September 2015, ibu dua anak ini sempat menulis status di akunnya.

Siti Lubabah bersama suami. Foto: arajang

Dalam status facebooknya tersebut, Siti Lubabah menulis tentang indahnya kematian di Masjidil Haram.

 

Korban Tragedi masjidil haram

Indah sekali akhirmu wahai saudaraku
kau wafat saat sedang bersujud kepadaNya
sungguh sekalipun kau punya harta seluas langit dan bumi tak akan lebih baik daripada wafat dalam keadaan seperti itu
semoga Allah jumpakan engkau dengan baginda nabi muhammad sallallahu alaihi wasallam
Bantu sebarkan agar doa terus ...

Kini, Siti pun meninggal di Tanah Suci.

Siti berangkat ke Tanah Suci bersama suaminya, Hasbullah Hasanuddin Paida. Pasca tragedi, Hasbullah dinyatakan masih hilang. Adik Hasbullah, Muhammad Mahdi mengatakan, dirinya terakhir menghubungi kakaknya via telepon, pada Sabtu (26/9).

''Terakhir saya telepon Sabtu pagi, tapi sudah bukan dia yang jawab. Kedengarannya orang Arab, mungkin ponselnya tercecer, saya belum tahu pasti," bebernya. (rumi/abu/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pulang Kesorean Dimarahi Ortu, Siswi SMA Tenggak Racun, Inalillahi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler