jpnn.com - PADANG - Dua orang bocah di Kabupaten Solok Selatan tewas terseret arus sungai saat mandi dan bermain di dua lokasi berbeda, yakni tapian Talakuak dan sungai Batanghari.
Korban pertama bernama Dinda, 6, warga Nagari Ranahpantai Cermin, Kecamatan Sangir Batang Hari, sedangkan korban kedua Alif, 3, warga Kenagarian Padang Limausundai, Kecamatan Sangirjujuan, Padang, Sumbar.
BACA JUGA: Kepala Dilempar Batu Dibalas dengan Sabetan Bacokan Bertubi-tubi
Dinda diseret arus di tepian Talakuak pada Kamis (13/8) sekitar pukul 17.00 dan ditemukan warga 500 meter dari lokasi pemandian tersebut. Korban ditemukan mengapung di pinggir sungai. Terseretnya Dinda akibat arus sungai ketika mandi-mandi di tepian.
Kala itu, kakeknya sedang mencuci sepeda motor dekat jembatan Talakuak. Namun, ketika hendak pulang ke rumah, kakek Dinda memanggil cucunya. Tapi, tak ada sahutan suaranya. Kemudian, kakeknya menyusul ke rumahnya di RPC, juga tak ditemukan.
BACA JUGA: Dicekoki Tequila, ABG Digilir Tiga Pemuda, Ampuuun...
"Warga membantu menyisir pinggiran sungai. Sekitar pukul 19.30, Dinda ditemukan tewas mengapung di pinggir sungai. Dinda dimakamkan pada Jumat (14/8) di pandam pekuburan keluarga di RPC,"ÃÂ jelas Sekretaris BPBD Solsel Sumardianto kepada Padang Ekspres, Jumat (14/8) di Padangaro.
Sementara, Alif, menghilang sekitar pukul 17.30 ketika ibunya, Lisma, 35, sedang memasak di dapur. Alif yang biasa bermain di rumah tetangga tidak ditemukan lagi bermain dengan teman seusianya. Lisma terus mencari Alif, namun tetap tidak ditemukan.
BACA JUGA: Hahaha... Tiap Malam Jumat ke Kuburan, Dicurigai, Digerebek, Eh Ternyata...
Selang 30 menit kemudian, warga pun berbondong datang ke rumah ibu rumahtangga itu dan ikut mencari korban ke sejumlah tempat, termasuk ke Sungai Batanghari yang tidak jauh dari rumahnya. Usai magrib, warga menemukan Alif sudah tak bernyawa terapung di sungai.
"Alif ditemukan sudah tak ada nyawa lagi. Kemungkinan ketika ibunya sedang memasak, dia bermain ke pinggir sungai dan terseret arus. Korban juga dimakankan pada Jumat (14/8) di Padanglimau Sundai,"ÃÂ kata Sumardianto.
Dia mengimbau agar warga yang memiliki anak kecil, apalagi yang rumahnya dekat sungai supaya berhati-hati.
Karena musibah bisa datang kapan saja. Dengan perubahan iklim dari penghujan ke musim panas, pemilik rumah juga harus berhati-hati dengan api kompor, ataupun kayu api di dapur usai memasak.
"Warga yang berada di pinggir sungai, jangan lengah dengan keberadaan anak di bawah umur. Sikapi musim panas, pastikan kompor gas atau minyak tanah padam, termasuk api kayu di dapur," katanya. (at)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Berkulit Putih, Rupanya Pemain Besar
Redaktur : Tim Redaksi