Kepala Dilempar Batu Dibalas dengan Sabetan Bacokan Bertubi-tubi

Sabtu, 15 Agustus 2015 – 08:30 WIB

jpnn.com - KISARAN - Pepatah jika dilempar dengan batu balaslah melempar dengan pisang, sama sekali tak masuk di akal Dedek Nasution. Begitu kepalanya dilempar batu, emosinya membuncah lalu menyerang balik Supriadi. Si tukang batu ini mengayunkan klewang miliknya berkali-kali ke tubuh Supriadi hingga roboh.

Dedek Nasution, tukang cetak batu di sebuah usaha pembuatan batu bata ini sebenarnya sejak lama sudah menaruh dendam terhadap Supriadi, 53. Dendam membara ini karena Supriadi saat masih aktif sebagai sekuriti di sebuah perkebunan pernah menangkap abangnya mencuri beberapa tahun lalu. 

BACA JUGA: Dicekoki Tequila, ABG Digilir Tiga Pemuda, Ampuuun...

Dedek tak terima dan dia bermaksud ingin mempertemukan Supriadi dan abangnya agar persoalan selesai. "Aku ingin (persoalan mereka) dibicarakan baik-baik," kata Dedek Nasution, ketika ditemui di ruang penyidik Resum Satreskrim Polres Asahan, Jumat (14/8).

Malam itu sekitar pukul 21.30 WIB, Kamis (13/8), ayah dari dua orang anak ini mengaku sengaja keluar dengan tujuan ke sebuah warung tuak Pak Miat di Jalan Lumba-lumba, Kelurahan Bunut Darat. Ketepatan, di sana dia bertemu Supriadi. 

BACA JUGA: Hahaha... Tiap Malam Jumat ke Kuburan, Dicurigai, Digerebek, Eh Ternyata...

Dia pun menyampaikan niatnya. Dia ajak Supriadi ke rumahnya untuk menyelesaikan masalah korban dengan abangnya secara baik-baik. "Tapi dia nggak mau," ujar Dedek.

Antara Dedek dan Supriadi pun terlibat cekcok mulut. Kemudian terjadilah keributan. Lalu, Dedek disuruh pulang karena dinilai menimbulkan kericuhan. "Aku pun pergi lah bang," ujarnya lirih.

BACA JUGA: Perempuan Berkulit Putih, Rupanya Pemain Besar

Tapi ketika melangkah keluar dari warung, masih kata Dedek, dia diikuti Supriadi, yang lantas melemparnya dengan bongkahan batu bata. Plakk... batu itu pas mendarat di kepalanya sebelah kanan. Saat itu, Dedek benar-benar marah. Dendam membara yang selama ini dia sembunyikan bercampur dengan emosi. 

Dedek hilang kendali. Klewang yang ia selipkan di tubuhnya dicabut dan melayangkannya ke tubuh Supriadi hingga roboh. Dedek makin beringas. Tubuh mantan sekuriti itu dibacok lebih dari sekali. "Mungkin tiga atau empat kali lah," ujarnya. 

Namun dia mengatakan, aksi nekat itu muncul seketika. Sama sekali tidak dia rencanakan. Ia menyebutkan, kalau soal parang itu memang sengaja dibawa, tapi hanya untuk jaga-jaga siapa tahu dikeroyok orang. Sebagai bukti perbuatan itu di luar rencana, lanjut Dedek, usai melampiaskan amarahnya, dia tidak lari. 

Dia malah yang meminta seorang warga agar menghubungi polisi untuk menyerahkan diri. "Buktinya, aku ngga kabur bang. Aku salah, makanya aku menyerahkan diri," katanya dengan menundukkan kepala.

Sementara Supriadi, terpaksa dirawat di Klinik Lelly, Jalan Tjut Nyak Dien Kisaran. Mantan sekuriti ini tergolek lemah di atas pembaringan. Jarum infus masih tertancap di lengan kanannya.

Seorang kerabat korban yang ditemui METRO ASAHAN, Jumat (14/8), menduga Supriadi hanya korban salah sasaran. Sebab sebelum kejadian pembacokan Dedek sempat terlibat keributan dengan seseorang. "Kabarnya oknum aparat," ujar pria yang tak ingin namanya ditulis di koran ini. 

Malam itu, Dedek pulang ke rumah untuk mengambil sebilah klewang. Kemudian kembali ke warung tuak, tempat di mana dia terlibat keributan dengan oknum aparat tersebut.

Tiba di warung tuak, Dedek malah ribut dengan Supriadi. Lalu pemilik warung meminta Dedek pulang. Tapi Dedek bukannya pulang. Di luar warung, Dedek dan Supriadi kembali terlibat perselisihan. 

Bahkan, katanya, Dedek mengejar Supriadi sambil menenteng sebilah parang di tangannya. Kemudian mengayunkannya secara membabi buta ke arah Supriadi. "Dibacoknya beberapa kali,” ujarnya.

Untung saja Supriadi berusaha memeluk tubuhnya, sehingga pelaku tidak bebas mengayunkan klewang. "Begitupun, luka-lukanya parah," ujarnya.
Ia menyebutkan, akibat tindakan pelaku, Supriadi menderita luka di punggung, tangan, dan leher. 

Lantas, kira-kira apa pemicu aksi nekat Dedek" Ditanya demikian, Supriadi langsung berbicara. 

Menurut Supriadi, Dedek telah menaruh dendam kepadanya. "Dulu, abang dia pernah kami tangkap, karena mencuri. Bisa jadi itu pemicunya," tandas Supriadi.

Kapolres Asahan, melalui Kasat Reskrim AKP Anderson Siringoringo SH MH mengatakan, kasus pembacokan tersebut masih ditangani penyidik. Tersangka sudah ditahan dan sudah diperiksa. "Saksi-saksi juga segera diperiksa," tukasnya. (ing/dro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga, Doyok Curi Motor di Parkiran Supermarket


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler