Ibu Bayi Prematur Berisiko Penyakit Jantung

Jumat, 17 Maret 2017 – 14:32 WIB
Hamil. Foto IST

jpnn.com - Wanita yang memiliki bayi prematur lebih mungkin berpotensi mengembangkan penyakit jantung di kemudian hari.

Bahkan jika mereka tidak memiliki faktor risiko masalah kardiovaskular sebelum hamil.

BACA JUGA: KAI Terapkan Aturan Khusus Bagi Ibu Hamil

Kehamilan biasanya berlangsung sekitar 40 minggu dan bayi yang lahir setelah 37 minggu dianggap normal.

Ibu yang melahirkan bayinya sebelum menginjak usia 37 minggu adalah 40 persen lebih mungkin memiliki masalah jantung.

BACA JUGA: Duh Teganya..Ibu Hamil Dihakimi Warga

Ini disampaikan para peneliti melaporkan dalam jurnal Circulation.

Menurut para peneliti, 21 persen dari peningkatan risiko penyakit kardiovaskular bagi ibu dari bayi prematur akibat kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi atau diabetes, .

BACA JUGA: Dekaplah Bayi Anda dengan Gaya Kanguru

Sisanya membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Tetapi hal ini menunjukkan bahwa kelahiran prematur harus ditambahkan ke dalam daftar faktor risiko perempuan untuk mengembangkan penyakit jantung di masa depan.

" Wanita yang melahirkan bayi prematur memiliki sinyal peringatan dini terhadap kesehatan jantung mereka di masa depan," kata penulis utama studi, Lauren Tanz, seperti dilansir laman Lifescript.

Untuk penelitian ini, peneliti meneliti data lebih dari 70.000 ibu AS.

Data dikumpulkan mulai dari tahun 1989 sebagai bagian dari studi kesehatan jangka panjang yang melakukan survei berkala tentang kondisi medis, diet, olahraga, merokok, penggunaan obat dan riwayat reproduksi.

Secara keseluruhan, ada hampir sembilan persen dari wanita yang melahirkan bayi prematur pada kehamilan pertama mereka.

Kira-kira dua persen melahirkan bayi sangat prematur atau sebelum 32 minggu, sementara sekitar tujuh persen yang melahirkan selama minggu 32-36 kehamilan.

Selama studi, peneliti mengamati ada 949 kasus serangan jantung dan 455 stroke.

Penyebab kelahiran prematur seperti infeksi dan peradangan juga merupakan faktor risiko untuk pengerasan arteri dan disfungsi pembuluh darah.

" Mereka mungkin harus mengadopsi diet jantung dan gaya hidup sehat, termasuk menjaga berat badan yang sehat, berolahraga dan tidak merokok," tambah Tanz.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tips Mengatasi Rasa Mual


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler