Ibu Bunuh Tiga Anak, La Nyalla: Sungguh Sangat Menyayat Hati

Senin, 14 Desember 2020 – 18:27 WIB
Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Foto: Humas DPD.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti merasa miris atas peristiwa seorang ibu membunuh tiga anaknya lantaran himpitan ekonomi, di Kecamatan Namohalu Esiwa, Nias Utara, Sumatera Utara (Sumut).

LaNyalla menegaskan kejadian ini sangat menyayat hati dan menjadi tamparan bagi semua.

BACA JUGA: Pembunuhan Sadis: Ibu Bunuh Anak yang Minta Minum Air

"Sungguh sangat menyayat hati, ada seorang ibu tega membunuh anak-anaknya yang masih balita karena tertekan himpitan ekonomi. Ini tamparan keras bagi kita,” ujar LaNyalla usai melantik Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD di gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Senin (14/12).

Senator dari Jawa Timur, ini merasa sangat berduka atas kejadian tersebut. Pasalnya, kemiskinan harus merenggut nyawa anak tak berdosa, hingga akhirnya sang ibu yang membunuh pun meninggal dunia.

BACA JUGA: Ibu Muda Bunuh Anak Kandung Lantaran Rewel Saat Diberi Makan

"Saya merasa sangat berduka atas pilu keluarga ini. Kemiskinan harus merenggut nyawa anak-anak tidak berdosa, sekaligus sang ibu," kata LaNyalla.

Menurutnya, kejadian di Nias Utara ini harus menjadi perhatian seluruh pihak. Apalagi berdasarkan pengakuan suami MT, keluarga mereka sering hanya makan sekali dalam tiga hari karena kesulitan ekonomi. Anak-anak MT bahkan kerap hanya makan pisang dan air putih saja.

BACA JUGA: Kutuk Pembunuhan di Sigi, LaNyalla: Teror Itu Sudah di Luar Batas Kemanusiaan

LaNyalla menyebut, peristiwa ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah, khususnya pemerintah daerah (Pemda).

"Hal ini menunjukkan kemiskinan masih banyak dialami masyarakat perdesaan dengan penghasilan di bawah standar atau sangat miskin, sehingga untuk makan saja mereka kesulitan. Sungguh sangat miris. PR besar bagi pemda," tuturnya.

Dia mengatakan pemda khususnya Pemerintah Kabupaten Nias Utara dan Pemerintah Provinsi Sumut harus lebih memperhatikan keadaan ekonomi masyarakatnya yang masih di bawah garis kemiskinan, dengan memberikan bantuan yang layak.

"Kejadian tersebut juga menjadi contoh bagi daerah lain agar lebih serius membenahi masalah kemiskinan warganya," sambung LaNyalla.

Mantan ketua umum Kadin Jatim ini pun mempertanyakan mengenai penyaluran bantuan sosial (bansos) oleh pemda kepada warganya.

Peristiwa di Nias Utara itu, kata LaNyalla, sebagai salah satu bentuk kurang tepatnya penyaluran bansos, sehingga masih ada warga yang untuk makan saja kesulitan.

"Peristiwa ini menunjukkan bahwa bantuan jaminan kesejahteraan sosial masih belum tepat sasaran dan perlu dievaluasi. Bupati terpilih Nias Utara punya PR besar membenahi kemiskinan di wilayahnya," katanya.

LaNyalla juga berharap aparatur pemerintahan hingga tingkat paling bawah betul-betul memperhatikan warganya. Dengan demikian, peristiwa pedih ibu membunuh anak-anaknya karena kemiskinan tidak lagi terjadi.

"Para pendamping desa dan kepala desa semestinya lebih jeli dengan keadaan warganya yang kurang mampu. Saya minta hal ini menjadi perhatian penting agar ke depan tidak lagi terjadi peristiwa semacam ini," ucap LaNyalla.

Para senator pun diminta untuk selalu mengawasi masalah kemiskinan di dapilnya masing-masing. LaNyalla meminta anggota DPD agar mengawal program pemda dalam hal mengentas kemiskinan di daerahnya.

"Saya meminta para senator untuk memantau ketat program pemda yang terkait dengan warga miskin. Senator harus turun ke lapangan langsung untuk mengecek warga di dapilnya yang hidup di garis kemiskinan. DPD harus selalu ada untuk rakyat," tutupnya.

Seperti diketahui, seorang ibu berinisial MT (30) tega membunuh anak-anaknya yang masih kecil, Rabu (9/12) lalu. Ia membunuh tiga anaknya yang masih balita, ketika sang suami dan anak sulungnya pergi ke TPS untuk ikut pemilihan Pilkada Nias Utara.

MT yang sempat hendak bunuh diri usai membunuh ketiga anaknya akhirnya meninggal dunia, Minggu (13/12). Ia sempat dibawa ke rumah sakit setelah aksi bunuh dirinya digagalkan pihak keluarga. MT meninggal dunia lantaran sakit. (*/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler