Kutuk Pembunuhan di Sigi, LaNyalla: Teror Itu Sudah di Luar Batas Kemanusiaan

Selasa, 01 Desember 2020 – 20:24 WIB
Ketua DPD RI, AA Lanyalla Mahmud Mattalitti. Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengutuk tragedi pembantaian yang diduga kuat dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), yang menewaskan satu keluarga.

La Nyalla menegaskan aksi teror itu sudah di luar batas kemanusiaan.

BACA JUGA: Presiden PKS: Teror Sigi Bertentangan dengan Pancasila dan Ajaran Agama

"Saya, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Ketua DPD RI, mengutuk keras perbuatan keji pembunuhan yang diduga kuat dilakukan kelompok teroris MIT yang menewaskan empat orang di Sigi," ujar LaNyalla di Jakarta, Selasa (1/12).

Dugaan aksi teror MIT pimpinan Ali Kalora itu terjadi, di Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulteng, Jumat (27/11), pekan lalu.

BACA JUGA: Soroti Teror di Sigi, Begini Kata Iwan Fals...

Empat korban pembantaian adalah keluarga petani yaitu kepala keluarga bernama Yasa, istrinya, putrinya, dan menantunya.

Kondisi korban pembunuhan Ali Kalora sangat mengenaskan. Sebagian keluarga korban lari menyelamatkan diri ke hutan.

BACA JUGA: Teroris Bantai Satu Keluarga di Sigi, Jokowi Keluarkan Instruksi untuk Jenderal Idham Azis

"Perbuatan tersebut keji dan di luar batas nalar kemanusiaan," ujar LaNyalla.

Senator asal Jawa Timur ini meminta masyarakat tak terprovokasi.

LaNyalla menyebut perbuatan keji tersebut tidak terkait SARA, melainkan murni aksi teror.

Kelompok teroris disebut ingin merusak persatuan dan kesatuan Indonesia.

Karena itu, kata LaNyalla, masyarakat harus berpegangan tangan, agar niat para teroris memecah persatuan tidak terwujud.

"Pembunuhan sadis itu dilakukan untuk menciptakan teror. Pembantaian yang dilakukan kelompok ini untuk merusak persatuan dan kerukunan bangsa," sebutnya.

Karena itu, LaNyalla mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi.

"Ini merupakan tragedi kemanusiaan yang sangat kami sesalkan bisa terjadi," ungkap LaNyalla.

Lebih lanjut LaNyalla menyampaikan rasa duka cita kepada keluarga korban pembantaian kelompok teroris MIT.

Dia meminta aparat terus mengejar pelaku aksi teror tersebut.

"Saya menyampaikan belasungkawa, duka cita yang mendalam kepada para keluarga korban. Yakinlah, Polri yang dibantu oleh TNI dalam Satgas Tinombala akan mengejar pelaku hingga tertangkap. Kita harus terus mendukung tim tersebut untuk menumpas teroris MIT," kata LaNyalla.

Buntut aksi teror di Sigi, ada 150 kepala keluarga (KK) yang mengungsi meninggalkan permukiman tempat tinggal mereka. Warga ketakutan pelaku teror datang kembali ke permukiman warga untuk melakukan pembantaian.

LaNyalla meminta kepada TNI-Polri dan pemda supaya warga mendapat kepastian keamanan.

"Baik pemprov maupun pemkab harus menjamin keselamatan dan kesejahteraan warga yang mengungsi ini. Pendampingan trauma healing untuk warga, khususnya keluarga korban, wajib ada setiap saat di pengungsiaan," tuturnya.

LaNyalla meminta anggota DPD Dapil Sulteng melakukan pendampingan kepada warga korban teror di Sigi.

Selain itu, koordinasi dengan pemda harus dilakukan setiap saat.

"Para senator di Sulteng harus turun ikut menangani pasca-tragedi pembantaian sadis oleh kelompok teror. Harus memastikan kebutuhan masyarakat sudah terpenuhi. Koordinasi selalu dengan pemda apa saja yang diperlukan oleh warga," imbau LaNyalla. (boy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler