Ibu dan Anak di Garut Kompak Bikin Uang Palsu, Dipakai Buat Belanja, Astaga

Minggu, 13 Agustus 2023 – 20:33 WIB
Sejumlah uang palsu diamankan polisi di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: ANTARA/HO-Polres Garut

jpnn.com, GARUT - Seorang ibu dan anak nekat membuat uang palsu mulai pecahan Rp 10 ribu hingga Rp 100 ribu di rumahnya, Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Keduanya berencana akan menjual uang tersebut dan mengedarkannya dengan modus berbelanja di berbagai tempat.  Namun, aksi mereka tersebut terbongkar dan ditangkap polisi.

BACA JUGA: Hati-Hati Peredaran Uang Palsu Rp 100 Ribu

"Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu," kata Kapolsek Leles AKP Agus Kustanto saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Minggu

Penangkapan itu bermula dari hasil pengembangan terhadap satu tersangka yang diamankan warga karena ketahuan belanja menggunakan uang diduga palsu pecahan Rp 100 ribu.

BACA JUGA: Dua Pengedar Uang Palsu di Cirebon Ditangkap, Begini Modusnya, Waspadalah

Selanjutnya, kata Kapolsek, hasil pemeriksaan itu mengarah kepada dua orang yang merupakan ibu dan anak inisial R dan U sebagai pembuat uang palsu tersebut, kemudian pihaknya menangkap mereka di Kecamatan Leles.

"Keduanya ditangkap setelah petugas menginterogasi pelaku pertama yang berhasil diciduk, yakni pria berinisial RE," katanya.

BACA JUGA: HN Simpan Uang Palsu Banyak Banget

Selain mengamankan pelaku, kata dia, barang bukti berupa alat pembuatan uang palsu dan hasil cetakan uang palsu pecahan Rp 20 ribu sebanyak 88 lembar, Rp 100 ribu sebanyak 16 lembar, dan Rp 10 ribu sebanyak 20 lembar, serta beragam pecahan lainnya yang masih setengah jadi sebanyak 116 lembar.

"Uang pecahan setengah jadi ada 116 lembar, kemudian Rp 100 ribu yang belum terpotong, ada juga barang bukti perangkat komputer berikut CPU dan tinta berwarna, unit printer, dan unit mesin laminating atau pemanas," katanya.

Kapolsek mengatakan bahwa jajarannya saat ini masih terus mengembangkan kasus sindikat pencetakan dan peredaran uang rupiah palsu tersebut yang diduga masih ada pelaku lain dalam praktik tindak pidana uang palsu.

"Masih dilakukan pendalaman lebih lanjut karena bisa saja ada pelaku lain dalam sindikat pembuat uang palsu," katanya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler