Ibu dan Balitanya Tewas Berpelukan

Sabtu, 11 Oktober 2014 – 04:58 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Amukan jago merah kembali membawa duka di Ibu Kota. Kali ini, api melalap pemukiman padat penduduk di Gang Lancar, Jalan Sumur Baru, RT 03/07, Kemayoran, Jakarta Pusat. Selain meluluhlantakan tujuh rumah, dua warga ditemukan tewas terpanggang.

Kebakaran akibat korsleting listrik yang terjadi Kamis (9/10) pukul 22.00 itu kali pertama berdasarkan keterangan saksi berasal dari rumah Supri. Api cepat membesar lantaran rumah penduduk rata-rata berbahan semi permanen. Apalagi, letaknya cukup berdekatan satu dengan yang lainnya.

BACA JUGA: Pembangunan Wisata Pulau Seribu Lamban

Sedangkan, petugaspemadam kebakaran susah memandamkan api lantaran akses ke lokasi berupa gang-gang sempit yang jauh dari jalan raya. Petugas pemadam kebakaran juga harus menyambung selang agar air bisa mencapai titik api.

Kebakaran yang menghanguskan  tujuh rumah tersebut ikut menewaskan ibu dan anak. Yakni, Rohaya, 37 dan anaknya Viona, 3.

BACA JUGA: Gelontorkan Rp 250 M Rampungkan Stadion Bekasi

Keponakan korban, Andi Susanto, 20, mengatakan kobaran api berawal dari kamar korban yang tinggal di rumahnya. Rumah tersebut sekaligus bengkel motor. Dikatakannya juga, bibinya beserta keponakannya itu tewas terpanggang dalam kondisi berpelukan.

Dengan ekspresi sedih Andi menuturkan, dirinya saat kejadian tengah bersantai menonton acara televisi bersama ayah dan ibunya di lantai bawah. Tidak disadari jika api sudah besar membakar rumahnya.

BACA JUGA: Ribuan CCTV Bakal Disebar di Jakarta

"Saya dan keluarga lagi nonton televisi, nah tiba-tiba denger kegaduhan dari lantai 2. Saya pikir keponakan saya dan bibi tengah bercanda, tapi lambat laun gedoran makin kencang. Karena penasaran saya naik ke lantai 2, pas di lantai 2 api sudah besar di depan kamar bibi saya," terangnya di lokasi kejadian.

Melihat kobaran api semakin membesar, Andi berteriak meminta bantuan. Teriakannya sontak membuat ayahnya, Supri, dan suami korban, Rohaile langsung bergegas mengambil air dan berusaha memadamkan api. Namun usaha pemadaman tersebut sia-sia.

Lantaran, baru diguyur tiga ember air atap kamar bibinya itu langsung ambruk. Karena api semakin besar, anggota keluarga yang lain memutuskan keluar rumah menyelamatkan diri.

”Sebenarnya bibi saya  bersama keponakan sudah kami teriaki loncat ke kali persis di sebelah rumah. Tapi terlambat,"  tegasnya seperti dilansir Indo Pos (JPNN Grup).

Saat itu suami korban juga nekat akan menerobos kobaran api. Namun Andi pun bergegas menarik suami bibinya itu lalu digiring ke lokasi yang aman. Saat api padam, jenazah ibu dan balitanya itu ditemukan dalam keadaan berpelukan. Kedua jenazah akhirnya dievakuasi ke RSCM setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Kini Andi bersama keluarganya yang selamat bingung tinggal di mana. Lantaran rumahnya rata dengan tanah. Penghasilan keluarga juga pupus, lantaran rumah itu sekaligus tempat usaha bengkel motor.

Dia berharap pemerintah daerah memberikan bantuan untuk meringankan hidup keluarganya. "Saat ini bibi dan keponakan saya ada di RSCM dan Jumat (kemarin, Red) akan dimakamkan, tapi belum tahu di mana," jelasnya.

Andi juga mengatakan, bibinya selama ini juga harus menghidupi kedua anaknya  yang tinggal di Tegal, Jawa Tengah.
Sementara itu, Camat Kemayoran, Ian Sofyan mengatakan kebakaran menghanguskan rumah yang dihuni 14 kepala keluarga (KK). Dia juga mengatakan masih mendata korban kebakaran untuk memberikan bantuan.

"Kalau sudah didata, baru kita bisa tahu apa saja kebutuhan korban kebakaran. Untuk warga yang keluarga tewas dalam musibah akan mendapatkan bantuan, tapi itu semua  diajukan ke Wali Kota Jakarta Pusat," ungkapnya.

Sedangkan Kapolsek Metro Kemayoran, Kompol Suyud mengatakan pihaknya hingga belum mengetahui pasti penyebab kebakaran tersebut. Namun berdasarkan keterangan para saksi,  kondisi kabel listrik di lokasi kebakaran memang sangat semrawut.

"Penyebab pastinya kebakaran kita masih olah TKP. Untuk saat ini berdasarkan keterangan saksi kebakaran berasal dari korsleting listrik," ungkapnya.

Kasiop Dudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat, Sudarno mengatakan guna menjinakkan kobaran api, pihaknya mengerahkan sebanyak 18 mobil pemadam kebakaran. ”Tapi lokasinya memang sulit karena di dalam gang,” terangnya. (dni/mg1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksi Ahli: Vendor Pengadaan 100 ATM Bank DKI Tak Melanggar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler