jpnn.com, SAMPIT - Didie Rahmat alias Tadjik bin Hadan (26) nekat mengakhiri hidupnya di rumahnya di Desa Petak Bahandang, Kecamatan Tasik Payawan, Kalimantan Tengah, Sabtu (6/5) malam.
Didie diduga tertekan setelah terlibat percekcokan dengan keluarga. Apalagi, sang istri juga tak kunjung pulang.
BACA JUGA: Mabuk Lalu Tabrak Rumah, Pria Ini Minta Dibunuh
Kapolsek Tasik Payawan dan Kamipang Iptu Muludin menjelaskan, peristiwa nahas tersebut pertama kali dipergoki ibu Didie.
"Malam itu, ibunya datang ke rumah Didie untuk mengajaknya makan. Namun, setelah dipanggil berkali-kali, tidak ada respons. Merasa curiga pintu rumah terkunci dari dalam, ibunya langsung mendobrak pintu," ungkapnya kepada Radar Sampit, Minggu (7/5).
BACA JUGA: Pernah Dimusuhi, Gubernur Blakblakan usai Gabung PDIP Lagi
Didie ditemukan dalam posisi tertelungkup. Lehernya terjerat seutas tali.
Jajaran kepolisian yang mendapat laporan bergegas mendatangi lokasi.
BACA JUGA: Tinggalkan Istri Lagi Hamil Tua, Imam Babarsa Nekat Gantung Diri
"Berdasarkan hasil pemeriksaan, Didie dinyatakan meninggal dunia murni akibat gantung diri. Hal itu dibuktikan dengan bekas luka hitam melingkar di leher, diduga kuat karena jeratan tali," imbuhnya.
Kendati demikian, Polsek Tasik Payawan dan Kamipang tetap melakukan proses lidik lebih lanjut.
"Berdasarkan fakta di lapangan dan keterangan tim medis, sementara kasus ini diduga murni akibat gantung diri. Sebab, di TKP juga ditemukan sebuah kursi dan tidak ditemukan adanya tindak kekerasan di tubuh Didie," pungkasnya
Sementara itu, salah satu kerabat Didie, Siti Nuriah mengatakan, saudaranya itu mengalami depresi.
Sebab, sejak beberapa hari belakangan Didie dan istri sering cekcok.
“Sudah lima hari ini, istrinya meninggalkan rumah," ujarnya. (agg/fm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayo Ikut Sayembara Ikon Indonesia
Redaktur & Reporter : Ragil