Ibu Dokter Muda yang Meninggal di Pelosok Itu Sempat Melarang Anaknya Kembali

Jumat, 13 November 2015 – 12:39 WIB
Dionisius Giri Samudra, dalam sebuah momen pengabdiannya. Foto: instagram

jpnn.com - JAKARTA - Kematian Dokter Muda, Dionisius Gigi Samudra di Kepulauan Aru, Maluku Tenggara, Rabu (11/10) lalu menyisakan duka mendalam bagi segenap keluarga besarnya di perumahan Pamulang Indah, Jalan Cempaka, Pamulang, Tangerang Selatan. Hari ini, jenazah dokter muda itu akan dipulangkan ke rumahnya.

Hingga saat ini, rumah duka sudah dipenuhi karangan bunga untuk melepas kepergian sang dokter yang karib disapa Andra. Ibu almarhum Fransisca Rintansiah, 53, menceritakan seminggu sebelumnya, Andra memang mengambil cuti untuk pulang menemui orang tuanya di Pamulang, Tangerang Selatan.

BACA JUGA: RI-Australia Jalin Kerja Sama Militer Sejak 1990, Tujuannya?

Setelah masa cuti sudah habis, Andra pun kembali ke tempat pengabdiannya pada Kamis (8/11).  Nah, saat hendak kembali kondisi Andra sedang tidak sehat. “Badannya panas,” kata Fransisca saat ditemui di rumah duka. 

Karena sang buah hati sedang sakit, Fransisca melarang Andra untuk pergi hingga benar-benar sembuh. 

BACA JUGA: Menteri Sudirman Said Dipanggil KPK!

Tapi Andra begitu gigih untuk tetap pergi ke tempat pengabdiannya sebagai dokter muda. “Dia tetap berkeras pergi karena dia merasa bahwa itu adalah tanggung jawabnya,” imbuh Fransisca. 

Nasib pun berkata lain, Andra akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke tempat pelosok tempat dia mengabdi sebagai seorang dokter muda. 

BACA JUGA: Diplomasi Blusukan Gaya Jokowi Beri Kehangatan buat PM Turnbull

Dia menghembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan masa kritis morbili atau campak yang disertai radang selaput otak. Pemuda kelahiran Jakarta itu tak bisa diselamatkan lagi oleh tim dokter RSUD Cendrawasih Dobo.

Dilansir dari Ambon Ekspres (Grup JPNN), Andra sudah bertugas selama enam bulan di Puskesmas Dobo. 

Sepanjang perjalanan kembali ke tempat tugas beserta beberapa rekan dokter lain, kondisinya normal. 

Tetapi, kondisi kesehatan Andra mulai memburuk ketika dirinya tiba di Kota Ambon. Beberapa rekan sudah menyarankan Andra untuk kembali ke Jakarta, mengingat perjalanan ke Kota Dobo masih panjang.

Namun, saran para sahabat itu diabaikan. Andra bersikeras melanjutkan perjalanan ke Kota Dobo karena sadar bahwa tenaga dan keahliannya sangat dibutuhkan warga yang berobat ke Puskesmas Dobo. Dengan kondisi fisik yang terus menurun, Andra memaksakan diri kembali terbang sekitar 1,5 jam dengan pesawat mini ke Kota Tual pada Minggu (8/11).

Saat perjalanan tinggal sepenggal, yakni rute laut dengan menumpang feri dari Pelabuhan Tual ke Dobo, Andra sudah tidak kuat lagi. Berada di atas laut selama 12 jam betul-betul membuat fisik Andra drop. 

Saat tiba di Pelabuhan Feri Yos Soedarso, Dobo, Senin pukul 07.00 WIT, Andra memaksakan diri berjalan, tapi langsung jatuh.

Kondisi itu membuat dia langsung dilarikan ke RSUD Cendrawasih Dobo. Dokter Marthin Haurissa, spesialis penyakit dalam yang menangani Andra di RSUD Cendrawasih, mengatakan, pada awal pemeriksaan, Andra sudah demam tinggi. Kedua kakinya lemas. Sekitar pukul 11.00, Andra tiba-tiba sesak napas. Tim dokter langsung memindahkan Andra ke ICU.

"Saat itu kami sudah putuskan lakukan rujuk. Namun terbentur transportasi. Sementara itu, kesadaran pasien menurun," tutur Marthin. (mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Jadi TKI Baca Ini, Agar Tak Terjerat Utang dengan Bunga Tinggi!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler