Ibu-ibu, Harga Bawang Merah Mulai Meroket

Senin, 07 Desember 2015 – 10:02 WIB

jpnn.com - TULUNGAGUNG - Hujan sudah mulai turun, tanda musim kemarau kemarau. Selain itu, pergantian musim membuat para ibu rumah tangga harus merancang kembali anggaran belanja. Pasalnya, harga-harga bumbu dapur mulai naik. Misalnya, bawang merah, cabai, dan beberapa sayuran. Stok di pasaran menipis karena petani tidak lagi panen. Bahkan, harga bawang merah sudah naik lipat dua. 

Seminggu lalu, harga bawang merah masih berkisar Rp 12 ribu-Rp 13 ribu per kilogram, namun kini menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Menurut Sulistyo Rini, 32, pedagang bumbu dapur di Pasar Tradisional Ngemplak, Tulungagung, kenaikan terjadi sekitar tiga hari lalu. 

BACA JUGA: Dua Kali Hujan Lebat, Aktivitas Bromo Mulai Turun

Harga bawang merah tersebut tidak langsung naik begitu saja, namun berangsur-angsur. Menurut dia, kenaikan itu dipengaruhi hasil panen petani. Jika stok menipis, harga pasti naik. 

''Sebenarnya, bukan hanya bawang merah yang naik. Harga bumbu lainnya juga ikut naik seperti cabai,'' ungkapnya. 

BACA JUGA: Kalau Terbukti Balapan, Sopir Lamborhini Maut Terancam 12 Tahun

Kenaikannya tidak sebanyak bawang merah. Selisih kenaikannya Rp 2 ribu-Rp 3 ribu per kilogram. ''Rata-rata harga bumbu dapur naik. Yang anteng hanya bawang putih. Harganya bertahan Rp 19 ribu per kilogram,'' katanya.

Hal senada diungkapkan Wigyo, 40, sesama pedagang bumbu dapur di pasar tradisional tersebut. Menurut dia, harga bawang merah kini meroket. 

BACA JUGA: Gimana Nih, Kok Banyak Lampu Mati di Jalan Soekarno-Hatta

Dimungkinkan, stok kurang, sedangkan permintaan tetap banyak. Bukan hanya itu, musim hujan tak menentu ini memengaruhi panenan petani. ''Harga bawang merah sebenarnya bervariasi, tergantung besar dan kualitas bawang merah. Ada yang dijual Rp 20 ribu per kilogram dan Rp 22 ribu per kilogram, yang barangnya kecil-kecil,'' jelasnya.

''Harganya sesuai dengan barangnya. Kalau barangnya bagus, pedagang berani menjual agak lebih mahal. Tapi, kalau barangnya kisut seperti ini, harganya lebih murah,'' katanya sambil menunjukkan sawi.

Apakah harga bumbu yang naik memengaruhi laba? Mereka menjawab, harga bumbu yang naik tidak memengaruhi laba dagangannya. Sebab, meski harga bumbu dapur naik, pembelinya masih tetap banyak. Bumbu tersebut sangat dibutuhkan pembeli untuk kebutuhan masak sehari-hari. (lil/and/jon/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beginilah Prosedur Perpanjangan SIM Online, 15 Menit Kelar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler