KENDARI - Hanya selang 13 hari di bulan suci Ramadan, peristiwa mencengangkan kembali menggemparkan warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kali pertama berita gantung diri seorang pria bernama Sarmin alias Meong (22) di Kemaraya. Kini berita serupa kembali gempar di Poasia, Lorong BTN Pelangi Residen, Jalan Kancil, Kelurahan Anduonohu pada Jumat (26/7) pukul 06.00 Wita. Seorang ibu muda ditemukan tewas tergantung dalam sebuah base camp pekerja.
"Dewi (30) ditemukan tergantung di tali nilon dalam base camp. Yang lihat pertama suaminya sendiri, Mirwan (25). Saya dengar dia berteriak-teriak. Lalu istrinya dia lepaskan dari gantungan sambil lari memberitahu saya, kalau istrinya sudah meninggal," ungkap Atep, tukang yang tinggal di base camp seperti yang dilansir Kendari Pos (JPNN Group), Minggu (28/7).
Olehnya itu, suami korban inilah yang menjadi saksi mata pertama melihat istrinya tewas mengenaskan. Saat itu, Mirwan baru bangun tidur, kaget ketika melihat istrinya sudah dalam keadaan tergantung. Setelah mengangkat istrinya, lalu Mirwan melaporkan pada pihak kepolisian di Polsek Poasia Kendari. "Sudah dilakukan olah TKP. Korban tidak dilukai atau sengaja dibunuh, tapi murni tindakan bunuh diri dan petugas menemukan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," jelas AKBP Anjar Wicaksana, Kapolres Kendari.
Sejauh ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan penyebab bunuh diri tersebut. Pihak Polsek Poasia langsung mengamankan suami korban demi keamanan. Sebab, kuat dugaan, korban bunuh diri karena mengalami stress. Pasalnya, mala,m hari korban bersama suaminya salah paham.
"Sebelum ditemukan tergantung itu, pasangan suami istri ini sempat cekcok saat sahur. Istrinya enggan dibangunkan. Kami masih amankan suaminya untuk dimintai kerangan," ungkap Wakapolsek Poasia, AKP Arifin. (m1)
BACA JUGA: Lapor Polisi Motor Kreditan Hilang padahal Dijual
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nyabu, Pegawai Kejaksaan Dipecat
Redaktur : Tim Redaksi