jpnn.com - BATAM - Cindy, 29, tak kuasa menahan rindu kepada ibu kandungnya, Tio Tjeng Hong, 49, yang meninggalkan keluarga sejak Juni 2006 silam.
Dia berharap sang ibu pulang dan kembali bersama keluarga. Keluarga tak lagi mempermasalahkan alasan ibunya itu pergi.
BACA JUGA: Lihatlah, Kirab Budaya Taruna Merah Putih di Semarang Meriah Banget
"Kami rindu bercengkrama dengan ibu. Anak-anak ibu sudah besar semua," kata Cindy seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini.
Kala itu, kata Cindy, sang ibu memberitahu keluarga pergi bersama teman untuk bekerja pada kontraktor di Papua.
BACA JUGA: Duileeh..Nenek 75 Tahun Tagih Janji Dinikahi Duda Muda
"Beberapa hari ibu pergi, dia sempat hubungi kami. Setelah itu tak ada lagi," ucapnya.
Tidak lagi berkabar, keluarga berinisiatif membuat laporan orang hilang di kantor polisi Sekupang tertanggal 4 Juli 2006. Namun sayang hingga kini ibunya tersebut tak kunjung pulang ataupun ditemukan.
BACA JUGA: Januari, Tarif Angkutan Naik
"Feeling saya sebagai anak, ibu belum meninggal. Ada teman-teman yang melihat di Singapura tapi tak sempat ngobrol," ujar warga Perumahan Griya Batuaji Asri Blok A3 nomor 24 ini.
Menurutnya Oktober 2016, ayahnya Prajoga Koesworo beserta kedua adiknya Andre, 22, dan Jesicca alias Aing , 16, kembali ke daerah asal mereka di Purwokerto, Jawa Tengah. Hingga akhirnya sang ayah meninggal 22 Maret 2014 lalu.
Dia memilih bertahan di Batam, sembari berharap sang ibu kembali. Dia bahkan sering ke rumah lamanya di bilangan Taman Sari Tiban dan rajin bertanya pada tetangga, berharap jawaban ibunya datang.
"Sampai meninggal pun, saya ingin tunggu di Batam. Supaya dia kembali bisa melihat saya, walau hanya nisan," kata perempuan muallaf ini.
Dia kini berharap siapapun yang melihat atau mengenal ibunya, dapat menginformasikan ke pihak keluarga. "Tolong sampaikan, kami anaknya rindu," harapnya. (cr13/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat, Anggota Jaringan Pengebom Gereja Dibawa ke Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi