Lihatlah, Kirab Budaya Taruna Merah Putih di Semarang Meriah Banget

Minggu, 20 November 2016 – 11:52 WIB
Lihatlah, Kirab Budaya Taruna Merah Putih di Semarang Meriah Banget. Ketum Taruna Merah Putih Maruarar Sirait (depan) tersenyum lebar. Foto: TMP for JPNN

jpnn.com - SEMARANG – Jalan sehat sekaligus kirab budaya yang digelar Taruna Merah Putih di Semarang, Minggu (20/11) pagi berjalan sangat sukses.

Acara yang mengambil tema Pancasila Rumah Kita itu diikuti belasan ribu peserta.

BACA JUGA: Duileeh..Nenek 75 Tahun Tagih Janji Dinikahi Duda Muda

Mereka mengular dari depan kantor wali kota di Jalan Pemuda, Jalan Pandanaran, Simpang Lima hingga Jalan Pahlawan di depan kantor Gubernur Jawa Tengah.

Para peserta berasal dari berbagai elemen. Mulai kader TMP, warga semarang hingga elemen pemuda di ibu kota Jawa Tengah itu.

BACA JUGA: Januari, Tarif Angkutan Naik

Selain itu, elemen mahasiswa dan pelajar juga ambil bagian dalam acara itu.

Di antaranya adalah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), GP Ansor, FKPPI, Banser, Pegerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Fatayat NU, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), IPNU, dan IPNNU.

BACA JUGA: Lihat, Anggota Jaringan Pengebom Gereja Dibawa ke Jakarta

Acara semakin meriah dengan penampilan beberapa band.

Selain itu, penampilan seni budaya dari mahasiswa dan pelajar se-Kota Semarang juga membuat acara tersebut semakin semarak.

Para peserta langsung dilepas Ketua Umum TMP Maruarar Sirait dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang juga Ketua TMP Jawa Tengah.

Maruarar mengatakan, acara itu merupakan komitmen untuk mengawal Pancasila sebagai dasar negara.

‎Acara itu juga untuk mengawal kebinekaan dan toleransi serta mempertahankan segala keragaman Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama dan ras.

Anak politikus senior PDI Perjuangan Sabam Sirait itu menambahkan, ‎Indonesia merupakan negara demokratis.

Karena itu, rakyat diberi kesempatan menyampaikan aspirasi dan pendapat selama dilakukan sesuai konstitusi.

Pria yang karib disapa Ara itu menambahkan, kegiatan tersebut juga untuk mengawal dan mendukung penegakan hukum yang adil.

Menurutnya, hukum harus menjadi panglima. Siapa pun tak boleh mengintervensi penegakkan hukum.

"Kita buktikan, kita semua yang berbeda latar belakang, dari berbagai elemen, yang terdiri dari suku, agama dan ras yang berbeda, selalu mendukung Pancasila sebagai dasar negara, mendukung negara yang demokratis, serta mendukung hukum sebagai panglima," kata politikus PDIP itu. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Pusing, Keho Bawa Warisan untuk Dimas Kanjeng


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler