Lihat, Anggota Jaringan Pengebom Gereja Dibawa ke Jakarta

Minggu, 20 November 2016 – 08:16 WIB
TAHAPAN MASIH PANJANG: Tersangka saat masih berada di Mako Brimob Detasemen B Pelopor Polda Kaltim, Samarinda, kemarin (19/11), untuk dibawa ke Mabes Polri, Jakarta. Foto: FATZERIN/Kaltim Post

jpnn.com - SAMARINDA - Polisi mulai membeberkan beberapa fakta hasil pemeriksaan kasus aksi terorisme di Gereja Oikumene, Samarinda.

Pengeboman yang menewaskan seorang balita, Intan Olivia Br Marbun itu kini dilimpahkan ke Mabes Polri, termasuk tujuh orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

BACA JUGA: Keluarga Pusing, Keho Bawa Warisan untuk Dimas Kanjeng

Dengan pengawalan ketat dari Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama anggota Brimob Polda Kaltim dan jajaran Reserse Kriminal Polda Kaltim, para tersangka dibawa hendak diberangkatkan ke Jakarta, kemarin (19/11).

Empat tersangka dengan masing-masing dikawal dua petugas bersenjata lengkap masuk ke bus Brimob Polda Kaltim.

BACA JUGA: Jesica Tewas Tertimpa Pohon Tumbang

Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin menegaskan, total ada tujuh orang yang terlibat dalam jaringan Juhanda telah ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka adalah JO, SP, AD, GAP, RPP, JS, dan RD. “Mereka semua punya peran masing-masing, dan kami tetapkan tersangka setelah ditemukan keterkaitan dengan barang bukti,” jelas jenderal bintang dua tersebut.

BACA JUGA: Ketua MUI Palu: Tidak Ada Agama yang Mengajarkan Kebencian

Dalam konferensi pers di Mako Brimob Detasemen B Pelopor Polda Kaltim, Safaruddin menyebut, dari tujuh tersangka ini memiliki peran yang berbeda-beda.

Ada yang berperan sebagai pemantau, pembeli bahan peledak, ada yang membuat bahan peledak, hingga perencanaan waktu eksekusi pengeboman.

Dijelaskan mantan Wakil Kepala Bagian Intelkam Mabes Polri itu, jika aksi pengeboman itu direncanakan sejak lama.

“Itu dari hasil pemeriksaan,” imbuh pria lulusan Akpol 1984 itu.

Bahkan, sebelumnya sudah ada pelatihan khusus jaringan terorisme yang terjadi di Kota Tepian.

Senada dengan hasil pemeriksaan para tersangka, beberapa warga sekitar lokasi sebelumnya pernah melihat Juhanda alias Jo berolahraga di sekitar gereja sebelum aksi 13 November lalu.

Hal tersebut menandakan, jika aksi terorisme itu benar-benar sudah direncanakan lama oleh mereka.

Sementara itu, motif dari tujuh tersangka melakukan pengeboman tersebut tak dirincikan Safaruddin.

“Di Mabes Polri masih melakukan pemeriksaan, nanti ada waktunya saya beberkan,” jelasnya.(*/dra/*/him/rom/k15/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... APAAA?! 200 Perempuan di Daerah Ini Hamil di Luar Nikah!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler