Ibu Tak Kuasa Menahan Tangis saat Kembali kepada Empat Anaknya yang Bunuh Diri

Sabtu, 13 Juni 2015 – 23:38 WIB

jpnn.com - BEIJING - Ibu dari empat anak yang bunuh diri di Tiongkok setelah ditinggalkan orang tua mereka selama berbulan-bulan mengaku menyesal saat ia kembali ke rumah.

Media pemerintah, Sabtu (13/6), melaporkan bahwa wajah Ren Xifen tampak "muram, penuh air mata" saat melihat anak kandungnya - laki-laki yang berusia 13 tahun dan tiga adik perempuannya sudah tak bernyawa.

BACA JUGA: Lamaran Lucu : Beri Aku Cintamu dan Aku akan Memberikan Rumahku

"Saya tidak memikul tanggung jawab saya untuk mereka," kata Ren, 32, saat ia kembali Jumat untuk melihat jenazah mereka di rumah keluarga di Bijie, di provinsi barat daya terpencil Guizhou, Tiongkok.

"Saya harus pulang untuk melihat mereka untuk terakhir kalinya," tambahnya. 

BACA JUGA: Ditinggal Orangtua Kerja Berbulan-bulan, Empat Bocah Ini Bunuh Diri Minum Pestisida

Anak-anak - yang termuda berusia lima - tersebut ditemukan oleh seorang warga kejang-kejang setelah meminum racun pestisida pada Selasa lalu.

Mereka meninggal tak lama kemudian dan polisi percaya itu bunuh diri, karena ditinggalkan oleh orang tua mereka yang merantau ke kota-kota untuk mencari pekerjaan.

BACA JUGA: Air India Membantah Sajikan Cecak dalam Makanan di Pesawat

Ren mengatakan kepada Xinhua ia tidak menghubungi anak-anaknya sejak meninggalkan rumah pada bulan Maret tahun lalu untuk bekerja di sebuah pabrik mainan di provinsi selatan Guangdong.

Dia meninggalkan anak-anaknya setelah "sengketa panjang dan pahit" dengan suaminya Zhang Fangqi. Laporan itu menambahkan sang ayah meninggalkan desa dan anak-anaknya tersebut pada bulan Maret.

Ren mengatakan tidak kembali melihat anak-anak lantaran takut dipukuli suaminya. Dia juga menjelaskan anak laki-laki satu-satunya yang "sangat dicintai" dan ia rajin.

"Saya buta huruf dan tidak bisa menulis nama saya sendiri. Saya ingin mereka untuk tampil baik di sekolah, tidak seperti saya, hidup keras," katanya.

Insiden itu memicu simpati masyarakat luas dan mendorong Perdana Menteri Li Keqiang, Jumat menyerukan "mengakhiri tragedi tersebut", bersumpah untuk menghukum pejabat yang lalai dalam memberikan bantuan kepada keluarga dengan masalah yang sama.

Sebuah investigasi telah diluncurkan dan beberapa pejabat telah ditangguhkan atau dipecat dari posisi mereka. (ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga... Cecak Ini Ada dalam Makanan Penumpang Pesawat Air India


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler