jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) yang pernah terlibat konflik dengan Wakilnya Agung Laksono, boleh saja sudah sepakat mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) partai beringin 7 Mei 2016.
Namun, Ridwan Bae, orang dekat salah satu kandidat calon ketua umum Setya Novanto, belum setuju.
BACA JUGA: Tertantang, Ketua ASITA Siap Garap Visit ASEAN@50
"Sebenarnya lagi-lagi kalau saya pribadi sebagai Ketua DPD I Golkar Sulawesi Tenggara, saya belum terpikir untuk munas. Opsi terbaik adalah bagaimana menuntaskan dulu persoaan hasil putusan Mahkamah Agung. Harusnya itu dulu dihargai sebagai supremasi hukum," kata Ridwan, Rabu (16/3).
Setelah jelas duduk perkara kepengurusan partai beringin di Kementerian Hukum dan HAM, mantan yang Terhormat Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) ini setuju saja membahas masalah munas/munaslub.
BACA JUGA: Fadli Zon: Tidak Ada Tawar-Menawar untuk Separatisme
"Sekarang kami bingung, kalau belum keluar pengesahan Kemenkumham. Mau pakai yang mana? Jadi kan tergantung dua-duanya ini," jelasnya.
Karenanya, Anggota Badan Anggaran DPR ini menyarankan, hentikan dulu bicara munas/munaslub sebelum ada landasan hukum yang jelas pasca keluarnya putusan MA, yang menguatkan keabsahan hasil Munas Bali.
BACA JUGA: Ini Alasan Golkar Belum Beri Sanksi Budi Supriyanto
"Diklirkan dulu itu, baru pleno terhadap munaslub atau tidak munaslub. Setelah ada SK Menkumham, munaslub bukan sesuatu yang tertutup apalagi sudah hasil rapimnas. Saran saya, menanggapi surat MA, dan setelah ada keputusan kumham nanti, kita (kader) rapim sekali lagi," tegasnya.
Terkait rencana munas/munaslub 7 Mei, Ridwan pada dasarnya tidak mempersoalkan selama kepengurusan dituntaskan pasca putusan MA. Kalau sudah selesai dan disepakati maka pada April sekalipun munaslub bisa diadakan.
"Saya tidak katakan 7 Mei terlalu cepat. Bisa saja April, yang penting sudah keluar keabsahan kumham.. Sekarang jadi susah, mau pakai munas mana, nanggung dua-duanya," pungkas Ridwan. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Mau Diadu, Orientasi TNI-Polri Hanya Satu
Redaktur : Tim Redaksi