Ical: Bangsa Ini Rindu Pemimpin yang Tegas

Rabu, 17 Agustus 2011 – 04:35 WIB

JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam pidato politiknya dalam rangka HUT ke-66 RI menyatakan bahwa rakyat saat ini sangat membutuhkan pemerintahan berwibawa dan pemimpin yang kuatIcal,  sapaan akrabnya, menyebut saat ini persatuan bangsa terindikasi mulai terkoyak dan keropos

BACA JUGA: Kasus Nazaruddin jadi Ajang Pembuktian KPK Berantas Korupsi



Hal ini terlihat dari anak bangsa yang saling curiga, mudah diadu domba, dan selalu melihat negatif
“Rakyat merindukan pimpinan yang tegas tapi adil, kuat tapi ramah, dan pemimpin yang berani karena benar,” katanya dalam pidato politik di
Balai Kartini, Jakarta, Selasa malam (16/8).

Menurut Ical, pemerintah perlu meningkatkan kinerja agar menghasilkan pemerintahan yang baik

BACA JUGA: KPU Tangerang Usulkan Penambahan 32 TPS

Pemerintahan yang bersih dan kuat akan membangun politik anggaran yang pro-rakyat
Sudah terlalu lama rakyat mendengar seruan tentang pemerintahan yang bersih dan berwibawa

BACA JUGA: Diusulkan di Pilpres 2014, Puan Tunggu Restu Mengawati

Itu perlu diwujudkan“Insya Allah, dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, kerinduan rakyat semacam itu akan segera terjawab,” katanya, yang disambut tepuk tangan hadirin

Kepada pemerintah, Ical mengimbau agar mempertajam prioritas kebijakan pembangunan yang didukung politik anggaran yang memihak rakyatSehingga, penciptaan jutaan lapangan kerja memang sungguh terjadi“Ini bisa melalui percepatan pembangunan infrastruktur, prioritas penggunaan produksi dalam negeri, perluasan perdagangan, kebijakan fiskal, insentif perbankan, dan semacamnya,” katanya

Ical juga menyoroti persoalan persatuan bangsa yang terindikasi mulai terkoyak dan keroposHal ini terlihat dari anak bangsa yang saling curiga, mudah diadu domba, dan selalu melihat negatif“Interaksi sosial lebih diwarnai sikap saling curiga, sulit bekerjasama, mudah diadu domba, berita negatif lebih disukai ketimbang berita positif, serta tidak suka melihat orang maju,” katanya

Ical mengatakan saat ini krisis kepercayaan begitu besarSehingga, apa pun yang dilakukan, bahkan hal-hal yang baik dan bermanfaat sekali pun tidak dipercaya dan selalu direspons negatif“Kesemuanya itu menjadi pertanda esensi persatuan terkoyak dan keropos,” tegasnya

Karena itu, di momen peringatan kemerdekaan ini, Ical mengajak seluruh anak bangsa kembali merajut rasa percaya“Kami harus senantiasa mengimplementasikan nilai-nilai dasar kehidupan bangsa, memperkuat modal historis dan modal sosial yang dimiliki bangsa kita, memupuk kembali rasa senasib sepenanggungan,” katanya

Juga memperkokoh solidaritas, mengembalikan harapan dan cita-cita bersama, mengembangkan empati dan toleransi, menguatkan ikatan batin antar-sesama anak bangsaSelain itu, Ical juga menghimbau agar komitmen untuk mengakhiri transisi politik dan memperkuat konsolidasi demokrasi dipertegas

“Konsekuensinya, kita harus mengakhiri fase transisi politik yang penuh dengan politicking, intrik-intrik, bahkan fitnah-fitnah politik, menggantinya dengan mengedepankan tradisi perdebatan konseptual dan persaingan kualitatif,” paparnya(dms)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Akui Pemberantasan Korupsi Lamban


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler