Ical Minta Gedung Baru DPR Lebih Sederhana

Sabtu, 02 April 2011 – 11:01 WIB

JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, pembangunan gedung baru DPR memang merupakan kebutuhanSebab, daya tampung gedung yang saat ini sudah tidak mencukupi.

"Perlu ada (gedung baru) tapi tidak perlu mewah," kata Aburizal usai menghadiri pembukaan Rapimnas Kadin di Hotel Ritz Carlton, Jumat (1/4).
 
Namun, Ical-sapaan Aburizal- setuju jika rencana pembangunan gedung baru bagi wakil rakyat itu dibahas ulang untuk menentukannya sesuai kebutuhan

BACA JUGA: Soal Pembangunan Gedung DPR, Demokrat Melunak

"Kita tinjau kembali itu
Dibuat lebih sederhana lagi," ujarnya.
 
Senada, Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah juga menyatakan, kalau pihaknya siap bersama-sama membahas ulang proyek tersebut

BACA JUGA: Intel Sempat Lapor Situasi Bakal Panas

"Tapi, bahwa sesungguhnya proyek tersebut sudah sesuai prosedur yang ada itu tidak terbantahkan," ujar Jafar.

Sementara itu, penolakan anggota dewan atas pembangunan gedung baru bisa jadi terus bertambah
Sejumlah fraksi yang menyatakan menolak merencanakan menggelar petisi untuk disampaikan ke anggota fraksi lain

BACA JUGA: Kinerja Kementerian PAN-RB Dinilai Buruk

Petisi penolakan gedung baru DPR itu akan disampaikan secara resmi pada Senin (4/4) mendatang.
 
"Ini hanya untuk memberikan sinyal, bahwa ada yang tidak nyaman atas pembangunan gedung baru ini," kata Teguh Juwarno, sekretaris Fraksi PAN yang juga salah satu pendukung petisi tersebut, kemarin.

Menurut Teguh, petisi tolak gedung baru ini diusung oleh lintas fraksi di DPRMasing-masing pengusung lintas fraksi terus menggalang dukungan dari rekan se-fraksiSudah ada beberapa anggota dari Fraksi yang ikut memotori gerakan moral tersebut, yaitu dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (F-PKB), Fraksi Gerindra dan Fraksi Hanura, termasuk Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP).

"Kalau yang dari Fraksi Partai Demokrat sudah sempat kita komunikasikan juga, namun perkembangannya saya belum mendapatkan secara resmi," tukasnya.

Teguh menyatakan, ada dua opsi atas tindak lanjut penggalangan petisi ituBisa jadi, hasil petisi akan dilaporkan secara resmi dalam rapat paripurna yang akan datang, atau cukup dilaporkan ke pimpinan DPR"Itu yang masih kita pertimbangkan, mana yang akan kita tempuh," tandasnya.
 
Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) Muhamad Arwani Thomafi mengatakan yang terpenting untuk didorong adalah segera digelar rapat konsultasi antara pimpinan dewan, pimpinan fraksi, dan pimpinan BURT.

Rapat tersebut, tegas dia, harus benar -benar dimanfaatkan semua fraksi untuk menyampaikan pendapatnya yang orisinil"Kalau ada satu pimpinan saja, misalnya dari Fraksi A yang berhalangan hadir, lebih baik rapatnya ditunda dulu untuk dijadwalkan kembali di lain waktuBiar tidak ada dusta di lain hari," kata Arwani(bay/dyn/fal/pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Percaya Politikus, Demokrat Gelar Survei


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler