"Golkar akan mengingatkan kalau ada yang salah, meski kita dalam koalisi
BACA JUGA: Dikira Maag, Ternyata Sakit Jantung
Teman yang baik akan selalu mengingatkan kalau ada yang salahAburizal mengakui, sikap Partai Golkar itu jelas akan menimbulkan konsekuensi
BACA JUGA: Telantarkan Lahan, Seharusnya Pengusaha Dihukum
Termasuk, kemungkinan adanya penyikapan dari Presiden Susilo Bambang YudhoyonoLebih lanjut bos grup Bakrie yang akrab dipanggil dengan nama Ical itu menegaskan, Golkar tidak pernah berkoalisi dengan Partai Demokrat
BACA JUGA: Pimpro Sapi Impor Depsos Diperiksa KPK
Golkar, tandas Ical, hanya berkoalisi dengan Presiden SBY."Kebetulan PD berkoalisi dengan PresidenJadi kedudukannya (Golkar dan Demokrat) samaDemokrat bukan Presiden, tetapi partai yang juga berkoalisi dengan presiden," sambungnya.
Ical menambahkan, yang bisa memberikan penilaian terhadap kinerja partai koalisi adalah PresidenNamun Ical juga menegaskan, jika ada partai yang tidak baik dalam menjalankan tugasnya, Partai Golkar juga berhak mengajukan recall kepada presiden"Semua posisinya sejajar dan itu tercantum dalam kontrak koalisiTidak bisa saling mengancam," tegasnya.
Ical mengakui bahwa dirinya tak pernah mengancam"Tapi jangan coba-coba mengancam sayaCuma satu deal dengan SBY yakni kontrak koalisiTidak ada deal lain, selain ingin mensejahterakan rakyat," imbuhnya.
Sementara Menko Kesra Agung Laksono yang juga Wakil Ketua Umum Golkar, menyatakan bahwa reshuffle merupakan kewenangan Presiden"Itu hak prerogatif PresidenBeliau punya hak untuk mengangkat dan memberhentikan," ucapnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Bebas dari Flu Burung
Redaktur : Tim Redaksi