Ical Tak Laku, Lebih Baik Golkar Evaluasi Pencapresan

Senin, 21 April 2014 – 17:07 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens menilai figur Aburizal Bakrie alias Ical tidak laku dijual untuk pemilu presiden (pilpres) Juli mendatang. Menurut Boni, daya tawar Golkar yang kuat di pentas politik nasional justru bisa tergerus jika tetap mengusung Ical sebagai capres.

Menurut Boni, Golkar harusnya berkaca pada pengalaman pahit saat pemilihan presiden sejak 1999. Sebab, tidak sekalipun calon yang diusung Golkar memenangi pilpres.

BACA JUGA: Peminat Bintara Membludak, Pendaftaran Akpol Sudah Dibuka

“Sudah tiga  pemilu (1999, 2004, 2009) Golkar gagal memenangi pilpres. Pileg 2014 bahkan mengalami kemerosotan dukungan yang signifikan. Saya kira hal ini ada kaitannya dengan kepemimpinan Aburizal Bakrie,” ujar Boni di Jakarta, Senin (21/4).

Karena itu, kata Boni,  evalusi ulang terhadap pencapresan Ical merupakan hal krusial bagi Golkar. Menurut Boni, ada dua opsi bagi Golkar terkait pilpres nanti.

BACA JUGA: Saksi Bilang Adhi Karya Pernah Berikan Amplop

Pertama, Golkar mengganti Ical dengan figur lain yang lebih lebih elektabel, diterima publik dan bisa membangun partai.  Penyusutan suara dalam Pemilu 2014 menjadi ancaman bagi masa depan Golkar. “Lama-lama Golkar bisa jadi partai gurem,” paparnya.

Kedua, lanjut Boni, Golkar perlu menyiapkan skenario alternatif dalam mengusung calon wakil presiden (cawapres) untuk disandingkan dengan capres dari partai besar lain. Boni menegaskan, Golkar bisa menyodorkan Akbar Tanjung atau Priyo Budi Santoso sebagai cawapres bagi Prabowo Subianto.

BACA JUGA: MUI: Koalisi Partai Islam Amanah Umat Islam

Boni menjelaskan, Golkar lebih mungkin menyodorkan cawapres ke Prabowo ketimbang ke Joko Widodo alias Jokowi yang diusung PDIP. Sebab, Jokowi dan PDIP tak mau berkoalisi hanya untuk bagi-bagi jabatan.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Dirut Century Akui Pernah Komunikasi dengan Budi Mulya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler