ICC Terbitkan Surat Penangkapan Qadafi

Selasa, 28 Juni 2011 – 04:28 WIB

DEN HAAG - Misi udara pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Libya genap 100 hari kemarin (27/6)Bersamaan dengan itu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Pemimpin Libya Muammar Kadhafi dan dua kroninya

BACA JUGA: Rencanakan Demo, 70 Aktivis Malaysia Ditangkap

Yakni Saif al-Islam dan Abdullah al-Senussi.
   
Dalam dokumen resmi yang dibacakan saat sidang hearing kemarin, Hakim Sanji Mmasenono Monageng menyebut Kadhafi, Saif dan Senussi sebagai penjahat perang
Ketiganya diyakini sebagai dalang kekerasan yang mewarnai krisis politik dalam negeri Libya selama empat bulan terakhir

BACA JUGA: Militer Syria Tembak Mati Dua Demonstran



"Hari ini (kemarin), mahkamah internasional menerbitkan surat perintah penangkapan untuk Muammar Kadhafi dan dua orang dekatnya," kata hakim perempuan asal Botswana tersebut


ICC yakin, Kadhafi bersama putra kedua dan saudara iparnya itu sengaja memerintahkan pembunuhan, penganiayaan, penangkapan dan pemenjaraan ratusan warga sipil pada 12 hari pertama Revolusi Libya

BACA JUGA: Banjir Tenggelamkan Kota di AS

"Setelah itu, mereka berusaha keras menutupi kejahatannya dengan berbagai rekayasa," ujar MonagengKemarin, dia mengatakan bahwa ICC sudah mengantongi beberapa bukti kuat yang mengarah pada keterlibatan tiga tokoh Libya tersebut

Salah satunya adalah pernyataan dari orang dekat Kadhafi terkait revolusi sipil di Tunisia dan Mesir yang berhasil mendongkel rezim lalimKonon, tokoh nyentrik itu menerapkan kebijakan keras untuk mencegah keberhasilan revolusi sipil LibyaKarena itu, dia lantas menghalalkan segala cara untuk membungkam suara oposisi
"Korban kebijakan represi itu mencapai ratusan jiwaSemuanya warga sipil," imbuh Monageng mengutip pernyataan tertulis Jaksa Ketua Luis Moreno-Ocampo.

Langsung atau tidak, Monageng yakin, Kadhafi pasti terlibat dalam pembantaian dan pembunuhan warga sipil LibyaApalagi, Saif dan Senussi yang menjadi tangan kanannya, memegang peranan penting dalam pemerintahanSaat revolusi sipil bergolak, Saif menjabat sebagai jubir sekaligus humas Kadhafi

Sedangkan, Senussi menduduki kursi kepala intelijen"Kadhafi adalah pemimpin Libya yang memiliki kekuasaan absolut atas militer dan pasukan keamananDia pasti terlibat," tegasnya

Mendengar keputusan ICC kemarin, Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron langsung bereaksiPemimpin 44 tahun tersebut mengimbau seluruh politisi Libya dalam rezim Kadhafi untuk sesegera mungkin meninggalkan Sang Brotherly Leader"Kami menyambut baik langkah ICC dengan menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Kolonel Muammar Kadhafi, Saif al-Islam dan Abdullah al-Senussi," ungkap Menteri Luar Negeri William Hague.

Lewat Hague, pemerintahan Cameron juga memberikan dukungan penuh kepada ICC untuk menyeret tiga otak penindasan di Libya itu ke meja hijau"Sebaiknya, pemerintah Libya bekerja sama dengan ICC dan membantu pengusutan kejahatan rezim Kadhafi," lanjut HagueSurat perintah penangkapan tersebut, menurut dia, menjadi bukti bahwa masyarakat internasional tak lagi mengakui kekuasaan pemimpin 69 tahun tersebut

Namun, pemerintah Libya yang sejauh ini masih mendukung Kadhafi, justru mengecam ICCDi mata mereka, pengadilan internasional yang bermarkas di Kota Den Haag, Belanda, itu tidak sah"ICC sama sekali tak punya legitimasiKarena itu, kami siap berhadapan dengan mereka," papar jubir pemerintah Libya, Moussa Ibrahim

Dia menambahkan bahwa ICC hanya berani memburu para pemimpin Afrika yang melakukan pelanggaranTapi, ICC tak pernah mengadili para pemimpin Eropa atau Amerika(AP/AFP/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Serangan Bom Termaut di Afghanistan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler