jpnn.com - JAKARTA - ICP Chain Fusion Hacker House Bali pada 22-23 Agustus 2024 mencetak rekor penyelenggaraan hackathon tatap muka terbesar di Asia Tenggara.
Lebih dari 400 pendaftar (termasuk lebih dari 350 penduduk Indonesia), dipilih 130 developer/pengembang untuk berpartisipasi dalam maraton coding selama 48 jam.
BACA JUGA: Cari Talenta Baru, Kemendikburistek dan Industri Gelar Cybersecurity Hackathon 2023
Acara yang digelar oleh ICP Hub Indonesia itu menampilkan transformasi lebih dari 30 ide inovatif menjadi MVP yang fungsional, menyoroti kreativitas yang dinamis dan kekuatan teknis dari dunia teknologi di Indonesia.
“Hacker House ini telah menunjukkan potensi dan inovasi besar yang ada di Indonesia,” kata Kepala ICP Hub Indonesia Bruno Calabretta dalam keterangan pers, Minggu (1/9).
BACA JUGA: Cybersecurity Hackathon Dibidik Jadi Penghubung Talenta Keamanan Siber dan Industri
“Menyaksikan para pengembang ini mewujudkan idenya menjadi kenyataan, merupakan pengalaman yang benar-benar menginspirasi, dan ini menandai awal dari apa yang dapat dicapai bersama dalam ekosistem ICP," imbuhnya.
Selama Hacker House, para pengembang berkompetisi untuk mendapatkan hadiah sebesar USD 15.000, sementara USD 35.000 dibagikan sebagai hadiah untuk seluruh peserta.
BACA JUGA: Dukung Milenial Bersiap untuk Era Society 5.0, Saga Gelar Hackathon
Itu menjadikan hackathon terbesar berdasarkan partisipasi pengembang dan penyerahan proyek yang pernah dilakukan di Indonesia dan Asia Tenggara.
Dominic Williams, Pendiri & Chief Scietist dari DFINITY Foundation, terbang ke Bali untuk menginspirasi dan mendukung para peserta, menandai pentingnya Internet Computer Protocol (ICP) dalam memajukan
teknologi blockchain di seluruh dunia.
"Energi dan kreativitas pada acara tersebut sungguh luar biasa. Kami menyaksikan pengembangan solusi yang secara signifikan dapat berdampak pada masa depan teknologi blockchain. Merupakan suatu kehormatan untuk melihat proyek-proyek ini terwujud di platform ICP," ujar Kepala Adopsi Global di DFINITY Foundation Emilio Canessa. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan