jpnn.com - JAKARTA - Aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho menduga, jangan-jangan rezim Jokowi-JK sudah lupa dengan Nawacita yang digadang-gadang selama kampanye pemilihan presiden 2014 lalu.
"Bicara Nawacita saya agak khawatir, jangan-jangan Jokowi lupa apa itu Nawacita. Saya khawatir jangan-jangan Jokowi lebih ingat Nawacitata," kata Emerson saat diskusi bertajuk "Setahun Nawacita" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/10).
BACA JUGA: Nasdem Bantah Rongrong Kebijakan Pemerintah
Dia bahkan menuding, beberapa konsep Nawacita dilanggar sendiri oleh Jokowi. Misalnya, dalam hal pemilihan Jaksa Agung dan Kapolri.
Kemudian dalam konteks regulasi. Misalnya, soal revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi yang dianggap melemahkan lembaga pemberangus korupsi itu.
BACA JUGA: PP Pengupahan Untuk Ciptakan Lapangan Kerja Sebanyak-banyaknya
"Semangat yang tak boleh dilupakan itu adalah penguatan KPK," Emerson mengingatkan.
Menurut dia, Jokowi "kentang" atau "kena tanggung". Artinya, Emerson menjelaskan, dalam konteks penyelamatan KPK, Jokowi masih setengah-setengah.
BACA JUGA: PAN Berpaling, Bamsoet Provokasi Jokowi
"Ketika proses revisi UU KPK, kalau sekedar ditunda ini bakal menjadi bom waktu. Yang harus dilakukan adalah tarik dari prolegnas (program legislasi nasional)."
Emerson menegaskan, dalam setahun performance Jokowi dalam pemberantasan korupsi, belum memuaskan.
"Cuma di zaman Jokowi ini ada dua pimpinan KPK diproses hukum. Bahkan dua komisioner Komisi Yudisial menjadi tersangka. Di zaman Jokowi ini remisi terhadap koruptor masih diberikan."
Emerson mengaku sebetulnya dia pendukung 100 persen program pemerintah. "Tapi, nyelonong revisi UU KPK, nyelonong remisi koruptor. Jokowi sering dikerjain anak buahnya. Nawacita nyata dilupakan atau nyata dijalankan?" katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BNP2TKI Berupaya Tertibkan Dokumen TKI
Redaktur : Tim Redaksi