jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Pol-Tracking Institute, Arya Budi, menilai wacana konvensi di Partai Golkar yang digulirkan Akbar Tandjung tidak mungkin terealisasi. Sebab, Golkar sudah menunjuk ketua umumnya, Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden.
Arya mengatakan, IcaI tidak akan mungkin melepas kursi capres Golkar. Terlebih lagi, politikus berlatar belakang pengusaha itu sudah menggelontorkan biaya yang tidak sedikit untuk memperkenalkan dirinya ke publik.
BACA JUGA: 400 Ribu Honorer K2 Terancam Gagal jadi CPNS
"Ical sudah mendeklarasikan diri sejak pertengahan 2012 dan berkampanye massif dalam pencapresannya. Tentu tidak akan menyerahkan kursi capres begitu saja, karena logistik yang terlampau besar sudah diinvestasikannya," kata Arya saat dihubungi, Selasa (17/9).
Meski begitu, ia mengapresiasi wacana konvensi yang digulirkan Akbar. Sebab, publik bisa terlibat langsung dalam proses seleksi capres partai berlogo pohon beringin itu.
BACA JUGA: Istilah Lelang Jabatan Salah Kaprah
Golkar, sambung Arya, bisa saja melakukan konvensi untuk menentukan capres. "Karena elektabilitasnya selalu stabil berada di dua digit, selain juga sudah punya infrastruktur dan supratruktur partai seperti kader yang mapan," katanya.
Seperti diketahui, Akbar mengatakan kalau hingga Desember 2013 elektabilitas Ical tidak membaik maka harus ada upaya lain untuk menyelamatkan Golkar. Salah satu cara yang diusulkan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar itu adalah menggelar konvensi.
BACA JUGA: Model Hot Dibekuk di Hotel Karena Sabu
"Saya pikir dengan elektabilitas sekitar 15 persen saja, itu prosentase capresnya sudah cukup memadai. Kalau tidak tercapai, saran saya tentu konvensi. Kalau tidak, maka modal dasar Golkar menghadapi Pemilu 2014 tentu diangka perolehan suara Pemilu di 2009 yakni hanya 14,5 persen," kata Akbar. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Diminta Tidak Tutup Faksi-faksi
Redaktur : Tim Redaksi