jpnn.com, JAKARTA - Aktivis perempuan Dewi Candraningrum memuji PSI karena mengangkat kembali isu poligami. Dia mengaku setuju dengan gagasan Ketum PSI Grace Natalie melarang ASN dan pejabat publik berpoligami.
"Menurut saya wacana atau apa yang disampaikan PSI lewat Grace merupakan kabar bagus untuk kehidupan politik di Indonesia demikian juga untuk kemajuan kesetaraan gender di Indonesia," katanya saat dihubungi, Jumat (14/12).
BACA JUGA: Ini Kata Eva PDIP soal Ide PSI Melarang ASN Berpoligami
Dia mengungkapkan, gagasan PSI sebenarnya bukan merupakan hal baru. Karena pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, ASN memang sudah dilarang untuk melakukan poligami. Bahkan beberapa negara di Timur Tengah sudah menerapkan aturan serupa.
"Di dunia beberapa negara yang mayoritas muslim juga melarang poligami, misalkan Irak, Suriah, kemudian Yordania dan Maroko, beberapa negara yang padat penduduk muslimnya di Timur Tengah juga sudah melarang poligami jauh sebelum ini," tutup Dewi.
BACA JUGA: Tolak Poligami, Kader PSI Harus Contohkan Monogami Sehat
Sebelumnya, Ketum PSI Grace Natalie menegaskan, PSI tidak akan pernah mendukung poligami. Itu dilakukan karena praktik tersebut merupakan salah satu sumber ketidakadilan bagi perempuan.
"Riset LBH APIK tentang poligami menyimpulkan bahwa pada umumnya praktik poligami menyebabkan ketidakadilan perempuan yang disakiti dan anak yang ditelantarkan," ucapnya.
BACA JUGA: Dukung Sikap PSI, Aktivis IMM: Wanita Tak Akan Rela Dimadu
Tekad penolakan poligami, terang Grace, juga nantinya akan dilakukan jika PSI suatu saat nanti lolos ke parlemen. Partainya akan menjadi yang pertama berjuang merevisi UU Poligami.
"Jika kelak lolos di parlemen, langkah yang akan kami lakukan adalah, pertama, memperjuangkan diberlakukannya larangan poligami bagi pejabat di eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta aparatur sipil negara," terang Grace. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Poligami Mendekatkan ASN Pada Korupsi
Redaktur & Reporter : Adil