IDI Kota Bajawa Berikan Solusi Pengobatan Abses Paru, Silakan Disimak

Rabu, 04 Desember 2024 – 14:54 WIB
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bajawa telah merangkum obat yang dapat mengatasi abses paru. ilustrasi. Foto: dok JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Salah satu penyakit yang mempengaruhi pernafasan dan berbahaya bagi kesehatan adalah abses paru.

Abses paru adalah sebuah kondisi terbentuknya rongga atau kantung berisi nanah di organ paru-paru yang sering kali disebabkan oleh infeksi bakteri.

BACA JUGA: Kenali Penyebab Abses Payudara, Simak juga Info Pengobatannya dari IDI Kota BAA

Kondisi itu biasanya ditandai dengan batuk berdahak disertai nanah atau darah.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan alamat website idibajawa.org merupakan cabang dari organisasi profesi kedokteran di Indonesia yang bertujuan untuk memfasilitasi dan mendukung para dokter di wilayah ini.

BACA JUGA: Simak Tips Pengobatan Mata Bintitan dari IDI Kota Tegal

IDI Bajawa berkomitmen untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan berkualitas di daerah yang memiliki tantangan kesehatan kompleks, seperti keterbatasan layanan dan tingginya angka penyakit secara menular.

IDI Bajawa saat ini sedang aktif dan secara rutin untuk mengadakan layanan medis keliling untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil, melibatkan dokter ahli dari berbagai bidang.

BACA JUGA: IDI Sukoharjo Ajak Orang Tua Kenali Gejala Campak & Cara Pengobatannnya

Saat ini, IDI Bajawa sedang melakukan penelitian terkait kondisi abses paru serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.

Apa saja penyebab terjadinya abses paru?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bajawa dengan menjelaskan abses paru adalah kondisi serius yang ditandai dengan terbentuknya rongga berisi nanah di dalam jaringan paru-paru, biasanya akibat infeksi.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab abses paru meliputi:

1. Aspirasi bakteri dan pneumonia

Terhirupnya bakteri dari mulut atau tenggorokan ke dalam paru-paru, sering kali terjadi pada individu dengan gangguan kesadaran atau saat menelan.

Penyebab lainnya adalah pneumonia. Terutama pneumonia aspirasi, di mana infeksi bakteri menyebabkan kerusakan jaringan paru.

2. Obstruksi pada saluran pernafasan

Faktor lainnya adalah adanya penyumbatan akibat tumor, benda asing, atau pembesaran kelenjar getah bening yang menghalangi saluran udara.

3. Adanya penyakit paru lainnya

Faktor terakhir adalah kondisi seperti bronkiektasis, cystic fibrosis, dan penyakit paru obstruktif kronis juga dapat meningkatkan risiko terjadinya abses paru karena mengganggu mekanisme pertahanan paru-paru.

Bakteri dari mulut atau tenggorokan dapat masuk ke paru-paru, terutama pada individu dengan sistem imun yang lemah.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengatasi abses paru?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bajawa telah merangkum obat yang dapat mengatasi abses paru.

Untuk mengatasi abses paru, obat yang direkomendasikan biasanya melibatkan penggunaan antibiotik, drainase, dan kadang-kadang pembedahan.

Berikut adalah obat-obatan yang umum digunakan meliputi:

1. Obat Antibiotik

Hampir semua pasien dengan abses paru akan mendapatkan antibiotic. Antibiotik yang dapat diberikan seperti Clindamycin.

Clindamycin adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri, seperti infeksi pada paru, kulit, darah, organ reproduksi wanita, atau organ dalam.

Namun, dalam penggunaannya membutuhkan resep langsung dari dokter.

2. Obat Azithromycin

Azithromycin adalah antibiotik yang sering digunakan untuk mengobati infeksi, seperti pneumonia, sinusitis, infeksi kulit, dan beberapa infeksi menular seksual.

Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul tablet, cairan yang diminum maupun melalui suntikan.

Pengobatan abses paru harus dilakukan di bawah pengawasan dokter dan biasanya memerlukan rawat inap.

Jika Anda mengalami gejala abses paru, seperti batuk berdahak berbau busuk, nyeri dada, atau demam tinggi, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Rekomendasi Obat yang Tepat Bagi Penderita HIV/AIDS ala IDI Purworejo


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler