IDI Kota Bandar Lampung Beri Info Gejala dan Tip Pengobatan Infeksi Ginjal, Simak ya!

Rabu, 04 Desember 2024 – 19:58 WIB
Infeksi yang terjadi pada ginjal atau pielonefritis umumnya disebabkan bakteri yang masuk ke saluran kemih dan menyebar ke ginjal. Foto: ilustrasi/jpnn.com

jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Infeksi ginjal merupakan salah satu gangguan kesehatan serius yang mempengaruhi organ ginjal.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penderita infeksi ginjal di Indonesia adalah sekitar 3,8 per seribu penduduk.

BACA JUGA: 9 Makanan yang Aman Dikonsumsi Penderita Penyakit Ginjal

Sementara itu, jumlah penderita penyakit ginjal kronis di Indonesia diperkirakan lebih dari 700 ribu orang atau sekitar 4 persen dari total penduduk.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bandar Lampung dengan alamat website idibandarlampung.org berkomitmen untuk meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat.

BACA JUGA: Kembali Jalani Pengobatan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Bismillah Kuat

IDI Kota Bandar Lampung telah aktif dan secara rutin mengadakan layanan medis keliling untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil melibatkan dokter ahli dari berbagai bidang.

Saat ini, IDI Kota Bandar Lampung sedang melakukan penelitian lebih lanjut terkait penyebab terjadinya infeksi pada ginjal.

BACA JUGA: Anda Memiliki Masalah dengan Ginjal, Hindari Mengonsumsi 5 Makanan Ini ya

Apa saja penyebab terjadinya infeksi ginjal?

IDI Kota Bandar Lampung menjelaskan infeksi yang terjadi pada ginjal atau pielonefritis umumnya disebabkan bakteri yang masuk ke saluran kemih dan menyebar ke ginjal.

Berikut penyebab utama dan faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi ginjal:

1. Adanya gejala batu ginjal

Salah satu faktor terjadinya infeksi pada ginjal adalah penyakit batu ginjal.

Batu ginjal adalah penyakit yang terjadi ketika mineral dan garam di dalam ginjal mengeras dan membentuk endapan padat yang menyerupai batu.

2. Infeksi saluran kemih berulang

Faktor lain adalah infeksi saluran kemih berulang.

Infeksi saluran kemih berulang adalah infeksi saluran kemih yang kambuh dalam kurun waktu 6 bulan atau hingga 4 kali dalam setahun.

Terdapat pola buang air kecil dan daya tahan tubuh yang kurang baik.

3. Faktor anatomi

Secara umum, wanita akan lebih rentan terhadap infeksi ginjal karena uretra pada wanita lebih pendek, memudahkan bakteri untuk mencapai kandung kemih.

Menjaga kebersihan organ intim sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal.

4. Adanya faktor gejala diabetes

Hal yang mungkin bisa menjadi pemicu pada infeksi ginjal adalah diabetes.

Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi karena kondisi ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati infeksi ginjal?

Obat yang direkomendasikan untuk mengobati infeksi ginjal atau pielonefritis, umumnya berupa antibiotik yang ditujukan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.

Berikut beberapa antibiotik yang sering diresepkan:

1. Obat Ciprofloxacin

Obat Ciprofloxacin efektif untuk mengatasi infeksi tenggorokan, sinusitis, bronkitis, dan pneumonia dan infeksi saluran kemih.

Obat ini digunakan untuk mengobati infeksi kandung kemih, uretritis, dan infeksi ginjal yang disebabkan oleh bakteri infeksi E. coli.

Penggunaan dosisnya membutuhkan resep langsung dari dokter.

2. Obat Cefalexin

Sefaleksin atau cefalexin (cephalexin) adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri.

Obat ini tergolong ke dalam kelas antibiotik yang dikenal sebagai sefalosporin.

Obat ini ampuh untuk mengobati infeksi saluran kemih dan ginjal, terutama pada wanita hamil.

Dosisnya membutuhkan resep langsung dari dokter.

Penggunaan antibiotik harus sesuai dengan resep dokter, dan penting untuk menyelesaikan seluruh pengobatan meskipun gejala mungkin sudah membaik setelah beberapa hari.

Selain itu, dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin memberikan antibiotik melalui infus atau meresepkan obat tambahan untuk meredakan gejala seperti nyeri dan demam akibat infeksi ginjal. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler