IDI Ungkap Fakta Menarik Soal Virus Corona

Kamis, 12 Maret 2020 – 21:31 WIB
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Fakta menarik diungkapkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Menurut IDI, tingkat kematian atau fatalitas dari penyebaran virus corona atau Covid-19 tidak lebih berbahaya dari demam berdarah dengue (DBD) dan tuberkulosis (TBC).

Merujuk laporan dari World Health Organization (WHO), angka kematian akibat virus corona hanya 2-3 persen, sementara yang sembuh mencapai 97 persen.

BACA JUGA: Virus Corona di Malaysia: Khotbah Jumat Dipersingkat, Jemaah Diminta Wudu di Rumah

“Beda dengan DBD yang jumlah kasusnya 14 ribu dan yang meninggal 100 orang serta TBC yang angka kematiannya 89 ribu dalam satu tahun, tetapi tidak banyak media yang mengupas,” ujar Ketua Umum IDI Daeng Mohammad Faqih, Kamis(12/3).

Dia mengatakan kehebohan akibat penyebaran virus corona karena virus Covid-19 ini relatif baru, terlebih lagi WHO sudah menyatakan kasus ini sebagai pandemik global, yang berarti dua pertiga belahan dunia sudah terjangkiti penyakit ini.

BACA JUGA: IDI Sebut Pengaruh Virus Corona ke Ekonomi Lebih Berasa Timbang Kesehatan

Faqih mengatakan, sudah sering menyampaikan dampak paling kuat dari virus ini bukan pada aspek kesehatan, melainkan lebih besar terjadi pada aspek sosial, politik, dan ekonomi karena ramai dan viral di media.

Oleh karena itu, IDI mengimbau agar masyarakat tidak terlalu panik dengan penyebaran virus corona.

BACA JUGA: Tiongkok Sewot Lantaran Dituduh Tidak Becus Menangani Corona

Dia mengatakan mayoritas penyebab kematian bukan karena virus corona, justru karena penyakit penyerta yang sudah ada pada pasien yang terjangkit virus ini. Seperti gagal ginjal dan diabetes yang kemudian menjadi semakin berat karena terinfeksi virus ini sehingga menyebabkan kematian.

“Virus ini berkaitan dengan tingkat kekebalan tubuh yang turun sehingga menyebabkan fatalitas kematian,” kata dia.

Lebih lanjut, Faqih mengatakan apabila pasien yang terjangkit virus ini tidak memiliki penyakit penyerta dan kondisi imunitas tubuhnya bagus, maka 97 persen bisa sembuh.

Faqih menambahkan, virus ini juga lebih banyak menginfeksi orang berusia lanjut karena daya tahan tubuh yang kian melemah.

“Dengan kondisi dan fakta ini, selayaknya memang kita tetap waspada. Namun perlu dipahami bahwa kalaupun terjangkit, fatalitas dari virus ini terhitung rendah,” ujar Faqih.

Pencegahan virus corona menurut Faqih cukup sederhana, yakni dengan meminimalisasi sentuhan tangan ke muka, hidung, mulut, dan mata sebelum mencuci tangan.

“Dengan pola penularan ini, sebenarnya virus corona tidak terlalu ganas, berbeda dengan TBC,” katanya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler