Idrus: Persoalan Bangsa Bukan Hanya Kesenjangan Sosial

Kamis, 15 Februari 2018 – 06:11 WIB
Idrus Marham. Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial Idrus Marham meminta pemuda memaknai proses perjuangan pahlawan dalam memerdekakan bangsa.

Karena dia meminta pemuda untuk tidak menilai keberhasilan pahlawan berdasarkan pada hasilnya.

BACA JUGA: Idrus Marham: Kemensos Siap Bersinergi dengan Yapeta

"Kemerdekaan dicapai dengan cara yang tidak mudah. Sama juga membangun bangsa, jika tidak bersungguh-sungguh dalam menerapkan motivasi ideologis," kata Idrus.

Ini disampaikannya dalam Sarasehan Nasional Keindonesiaan Dalam Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa Menghadapi Tantangan Global dan Lokal yang digelar Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) di Taman Makam Nasional Kalibata, Rabu (14/2).

BACA JUGA: Turun ke Asmat, Unhas Dapat Rp 100 Juta dari Mensos

Idrus menilai, selama ini ada kesalahan dalam memahami sejarah bangsa serta memaknai semangat patriotik para pahlawan yang berjuang untuk mencapai kemerdekaan bangsa.

Kesalahan ini melahirkan masyarakat yang kurang produktif baik dari segi perilaku maupun pemikiran.

BACA JUGA: Mensos Idrus: Tanggap Darurat di Asmat sudah Selesai

Idrus menambahkan pada masa lalu diskusi atau perdebatan dilakukan secara konseptual dengan menghasilkan keputusan dan pemikiran yang benar-benar bermanfaat untuk bangsa.

Berbeda dengan sekarang, kata Idrus, orang cenderung pragmatis dan mengedepankan intrik untuk memfitnah demi keuntungan pribadi atau kelompok.

"Persoalan bangsa bukan hanya kesenjangan sosial. Tapi kesenjangan niat. Niat perjuangan, niat pengabdian. Maka berjuanglah dari motivasi ideologis yang sudah terbukti tahan banting," kata Idrus.

Guna mengikis pragmatisme, Idrus mengajak pemuda memegang patriotisme pahlawan. Hal itu, menurut Idrus, sejurus dengan implementasi program Presiden RI Jokowi yakni revolusi mental.

"Sekali lagi, jika perjuangan tidak didasarkan nilai dan ideologi dan dilakukan secara pragmatis, maka yang timbul adalah sikap pragmatis serta munculnya berbagai tindakan negatif seperti menyebar hoaks, fitnah serta bermain SARA," ungkap Idrus.

Sementara itu, Lily Wahid selaku Ketua Bidang Organisasi IKPNI menambahkan, dalam diskusi ini, ratusan mahasiswa dan siswa diajak untuk mengetahui sejarah dan perjuangan pahlawan.

Kemudian, siswa juga diajak melihat kondisi negara saat ini.

"Bahwa selama ini sejarah hanya dijadikan sebagai cerita masa lalu. Padahal, kemajuan bangsa ini bisa dicapai dengan mengilhami semangat para pahlawan dan pendiri bangsa," kata Lily. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunjungi Asmat, Menkes dan Mensos Kaget Bandara Mirip Warteg


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler