Iduladha, Tak Ada Potong Kurban di Masjid Terbesar Ibu Kota China

Selasa, 20 Juli 2021 – 23:58 WIB
Sedikitnya 1.000 umat Islam dari berbagai etnis di China mendengarkan khotbah Hari Raya Idul Adha di Masjid Niujie, Beijing, Selasa (20/7). Shalat Id di masjid yang dibangun pada tahun 996 Masehi tersebut digelar tanpa pengaturan jarak antarmakmum. Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, BEIJING - Perayaan Lebaran Iduladha di Masjid Niujie, Beijing, Selasa, tanpa disertai dengan kegiatan pemotongan binatang kurban seperti tahun-tahun sebelumnya.

Ditiadakannya pemotongan hewan kurban di dalam kompleks masjid yang berdiri di atas lahan seluas 10.000 meter persegi di Distrik Xicheng itu sebagai bagian dari protokol kesehatan yang harus dijalankan untuk mencegah meluasnya wabah COVID-19.

BACA JUGA: Banyak Banget, Sebegini Paket Daging Hewan Kurban yang Disalurkan Sahroni

Seusai shalat Iduladha, para jamaah berangsur meninggalkan kompleks masjid terbesar dan tertua di Ibu Kota China itu.

Meskipun demikian, umat Islam dari berbagai latar belakang etnis di China itu antusias mengikuti shalat Id.

BACA JUGA: Kejaksaan Agung Sembelih 18 Sapi Kurban untuk Masyarakat dan Karyawan

Diperkirakan shalat Id di masjid yang pernah dikunjungi mantan Presiden Abdurrahman Wahid dan Presiden Joko Widodo itu mencapai 1.000 orang, termasuk jamaah yang berada di halaman utama masjid dan jamaah perempuan.

Bahkan Masjid Niujie sudah dipadati jamaah sejak pukul 07.00 waktu setempat (06.00 WIB). Padahal rangkaian shalat Iduladha dimulai pukul 08.30.

BACA JUGA: Penderita Diabetes & Hipertensi Boleh Menyantap Daging Kurban, tetapi…

"Saya sudah empat kali shalat Iduladha di sini," kata Ma Zhi, mahasiswa asal Provinsi Gansu, ditemui ANTARA di Masjid Niujie.

Sejak pagi petugas keamanan dibantu tenaga sukarelawan telah bersiaga di jalan raya depan masjid yang dibangun pada tahun 996 Masehi atau pada era Dinasti Liao.

Dua dari empat lajur jalan raya di tengah komunitas Muslim terpadat di Beijing itu diblokir untuk akses para jamaah.

Sebelum rangkaian shalat Iduladha dimulai, dewan imam Masjid Niujie dan jajaran pengurus Asosiasi Islam China (CIA) menyanyikan lagu kebangsaan "Yiyongjun Jinxingqu" di halaman dekat pintu masuk.

Seorang imam menyampaikan tausiyah tentang fadilah dan hikmah Iduladha dengan menggunakan bahasa Mandarin.

Dilanjutkan dengan shalat Id dua rakaat yang dirangkai dengan pembacaan dua khotbah berbahasa Arab oleh seorang khatib dan ditutup dengan doa bersama.

Pada tahun-tahun sebelum pandemi, pemotongan hewan kurban di Masjid Niujie memberikan daya tarik tersendiri. Sesuai tradisi, perayaan Iduladha di China lebih ramai daripada Idulfitri dan perayaan hari keagamaan Islam lainnya. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler