jpnn.com, SURABAYA - Arus pemudik masih terlihat pada hari pertama Lebaran kemarin (25/6). Banyak warga yang memilih berlibur ke luar negeri.
Kepala Seksi Unit B Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Surabaya Ahmad Husny mengakui kondisi tersebut.
BACA JUGA: Ditinggal Mudik ART, Restoran Cepat Saji Diserbu Warga
Menurut dia, jumlah penumpang di terminal keberangkatan internasional menunjukkan tren peningkatan.
"Kalau dilihat dari penumpangnya, mayoritas bukan termasuk yang merayakan Idul Fitri," ujar Husny.
BACA JUGA: Transjakarta Tambah Bus di Rute Titik Wisata Selama Libur Lebaran
Berdasar pantauan Jawa Pos, para penumpang yang hendak berangkat ke luar negeri memang terlihat santai.
Beberapa di antara mereka mengaku tidak merayakan hari besar umat Islam itu.
BACA JUGA: Kurangi Simpul Kemacetan Libur Lebaran, Kerahkan 100 Personel
Salah satunya Steven Williams. Dia mengaku akan berlibur ke Hongkong. Steven tidak sendirian. Istri dan dua anaknya ikut serta.
"Tujuannya memang untuk berlibur, mumpung anak-anak belum masuk sekolah," tuturnya.
Bukan tanpa alasan Steven memilih destinasi luar negeri.
Menurut dia, saat musim Lebaran seperti saat ini, tempat wisata lokal pasti penuh. Terutama oleh wisatawan domestik.
"Kan banyak yang pulang kampung sekalian liburan," ujarnya.
Menurut data imigrasi, peningkatan jumlah pelancong mencapai lebih dari 100 persen.
Biasanya, jumlah penumpang yang ke luar negeri rata-rata 1.000-1.500 orang per hari.
Pada H-1 Lebaran, jumlahnya mencapai 3.000 penumpang. Bahkan, kemarin angkanya lebih dari 2.000 penumpang pada tengah hari.
"Ada kemungkinan terus naik," ulas Husny.
Peningkatan jumlah penumpang di terminal keberangkatan internasional itu diprediksi berlangsung hingga besok.
Alasannya, waktu liburan anak sekolah masih panjang.
Husny menambahkan, mayoritas para pelancong memilih tujuan Singapura, Malaysia, atau Hongkong.
Tiga tempat itu pulalah yang menjadi tempat asal para pendatang atau pemudik.
"Yang pulang dari tiga tempat itu sudah terjadi sejak H-7," lanjut pria 33 tahun tersebut.
Para pendatang mayoritas bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI).
Membeludaknya penumpang yang hendak ke luar negeri tersebut sudah diantisipasi pihak imigrasi.
Para petugas yang bertugas melakukan pengecekan administrasi ditambah selama musim mudik.
Yang biasanya tiga orang ditambah menjadi lima orang. Dengan begitu, pelayanan tetap terjaga.
"Petugas sudah kami tambah sehingga tidak ada antrean karena pelayanan keimigrasian," ujar Kepala Kantor Imigrasi kelas I Khusus Surabaya Agus Widjaja.(aji/sal/c6/fal/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perpanjang Libur Lebaran, Siap-siap Dapat Sanksi dari Wali Kota
Redaktur & Reporter : Natalia