IEA : Demand Minyak Tetap Naik

Harga Berpotensi ke USD 200 per Barel

Sabtu, 22 November 2008 – 02:20 WIB
JAKARTA - International Energy Agency (IEA) atau Badan Energi Internasional memperediksi harga minyak dunia tetap akan kembali ke level tinggi.  Direktur Eksekutif IEA Nobuo Tanaka mengatakan, minyak akan tetap menjadi sumber energi utama duniaSehingga, tren permintaan minyak akan tetap naik.  "Era minyak murah sudah selesai," ujarnya saat Launching Indonesia Indepth Energy Policy Review di Departemen ESDM Jumat (21/11).

Dia mengakui memang sulit memprediksi kapan tren penurunan harga minyak saat ini berakhir

BACA JUGA: Rupiah Makin Terperosok

Sebab, hal itu dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari supply and demand, sentimen pasar, hingga fundamental perekonomian
"Karena itu, volatilitas harga tetap akan terjadi," katanya.

Tanaka mengatakan, IEA hanya memiliki proyeksi jangka panjang

BACA JUGA: Laba BUMN Tergerus Rupiah

Sebab, dalam proyeksi jangka panjang, faktor supply and demand akan lebih berpengaruh dibandingkan sentimen pasar sesaat
"Antara periode sekarang dan 2030, harga minyak berpotensi menembus USD 200 per barel," terangnya.

Berdasar skenario IEA, permintaan energi primer global akan tumbuh 1,6 persen per tahun untuk periode  2006 - 2030, dari 11.730 metrik ton oil equivalen (Mtoe) hingga 17.010 Mtoe, atau naik 45 persen

BACA JUGA: Wapres Tolak Blanket Guarantee

Laju pertumbuhan permintaan ini melemah dibandingkan proyeksi 2007 dimana pada saat itu krisis keuangan di AS belum terjadi.

Sementara permintaan minyak global (tidak termasuk biofuel), naik 1 persen per tahun dari rata-rata  85 juta barel per hari (Bph) pada 2007 menjadi 106 juta Bph pada 2030Sedangkan data dari Energy Information Administration (EIA) menyebut, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) yang diperdagangkan di pasar New York Mercantile Exchange (Nymex) untuk rata-rata bulan Juli yang ada di level USD 133 per barel, pada periode Oktober sudah di level USD 77 per barel.

Sementara harga rata-rata minyak WTI sepanjang 2008 diproyeksikan ada di angka USD 101,45 per barelSedangkan harga minyak sepanjang 2009 nanti diproyeksikan ada di kisaran USD 63,5 per barelDampak krisis perekonomian global, dalam jangka pendek juga menurunkan proyeksi harga gasHarga gas alam cair (LNG) spot Henry Hub yang pada 2008 diprediksi di kisaran USD 9,27 per metric kaki kubik (Mcf), pada 2009 nanti diperkirakan bakal turun ke USD 6,82 per Mcf(owi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... China Bangun PLTU di Batam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler