IGI: Impor Guru, Mau Ingin Anak Indonesia Berkarakter Asing?

Minggu, 12 Mei 2019 – 07:35 WIB
Guru. ILUSTRASI. Foto: Pixabay.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim meminta pemerintah untuk tidak kembali mewacanakan impor guru. Selain meresahkan para guru, rencana tersebut akan menimbulkan problem baru.

"Problem pendidikan karakter pun saya yakin tidak akan maksimal dengan guru asing. Kecuali jika ingin mengubah karakter siswa Indonesia menjadi karakter asing. Pendidikan karakter harus diberikan oleh semua guru. Bukan hanya guru mata pelajaran tertentu," kata Ramli menanggapi wacana impor guru yang dilontarkan Menko PMK Puan Maharani, Minggu (12/5).

BACA JUGA: Banyak Guru Tak Mahir Berbahasa Indonesia

BACA JUGA: Guru Honorer K2 Sudah Sekarat, Mengapa Impor Guru Lagi?

Daripada melakukan impor guru, lanjutnya, lebih baik dosen-dosen LPTK (lembaga pendidikan tenaga kependidikan) diganti semuanya dengan dosen luar negeri. Biar mampu menghasilkan guru-guru terbaik jika asumsinya orang luar negeri lebih baik dari kita.

BACA JUGA: FSGI Anggap Rencana Pemerintah Undang Guru Asing Bentuk Keputusasaan

Jauh ke belakang, kata Ramli, kita bisa melihat ketika Nabi Muhammad membangun akhlakul karima di Makkah dan Madinah. Saat itu Romawi dan Persia adalah dua kerajaan adidaya dengan peradaban yang sangat maju.

BACA JUGA: Penjelasan Terbaru BPN Seputar Wacana People Power

BACA JUGA: IGI Minta Pemerintah Kubur Dalam-Dalam Wacana Impor Guru

Tidak sedikit pun Nabi Muhammad memanggil ahli-ahli pendidikan dari Romawi dan Persia untuk mendidik anak-anak Islam. Namun, faktanya sekarang pengikut Nabi Muhammad tersebar di seluruh dunia.

“Lalu mengapa Indonesia tidak memaksimalkan potensi yang ada untuk lebih baik? Atau begini saja, jika guru harus impor, bagaimana kalau sekalian saja menteri kita juga impor?," tandasnya.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Honorer K2 Sudah Sekarat, Mengapa Impor Guru Lagi?


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
impor guru   guru  

Terpopuler