BACA JUGA: Unilever Tender Offer Saham Sara Lee
Kenaikan terjadi pada injury time atau menit-menit akhir perdagangan setelah sepanjang hari lebih sering di zona merahInvestor kembali menatap pasar setelah mendapat gambaran jelas seputar perkembangan market
BACA JUGA: Pengembang Geothermal Tidak Perlu Tunggu Perpres
Dengan gambaran itu, investor tidak ragu lagi melakukan akumulasi beli pada sejumlah saham unggulanBACA JUGA: Honda Jazz, Empat Kali Top Brand Award
Jadi, investor tidak mau kehilangan momen," katanya.Head of Technical Analyst Batavia Prosperindo Securities Billy Budiman berpendapat rebound yang dialami indeks hanya bersifat teknikalKondisi itu belum mencerminkan perkembangan market sesungguhnya"Ini kan hanya jangka pendekSelain itu, ada sedikit oversold," terangnya.
Billy meyakini kondisi yang dialami indeks kemarin tidak menggaransi pekan depan akan bergerak samaKemungkinan indeks kembali di zona merah masih terbuka lebarSebab, belum ada sentimen positif yang bisa mendorong indeks bangkit lagi.
Frekuensi transaksi perdagangan kemarin mencapai 101.074 kali pada volume 3,187 miliar lembar senilai Rp 5,267 triliunSebanyak 105 saham naik, 88 turun, dan 100 stagnanTransaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) Rp 180,308 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham yang naik signifikan antara lain; Astra Agro Lestari (AALI) menguat Rp 550 ke Rp 22.250, United Tractors (UNTR) melompat Rp 400 ke Rp 22.550, dan Indocement (INTP) melesar Rp 400 ke Rp 14.550.
Sementara untuk kondisi bursa-bursa di Asia; indeks Komposit Shanghai menguat 9,60 poin (0,34 persen) ke level 2.827,77; indeks Hang Seng naik 120,30 poin (0,53 persen) ke 22.828,92; dan indeks Straits Times melemah 17,40 poin (0,56 persen) ke 3.085,99(gen/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lenovo Seriusi Laptop untuk UKM
Redaktur : Tim Redaksi