BACA JUGA: Laju Inflasi Masih Terkendali
Analis BNI Securities Veronica Widianti mengatakan, indeks menguat dengan memperhatikan data inflasi Oktober 2008 yang sebesar 0,45 persen
BACA JUGA: Harga Premium Diperkirakan Turun Rp 500-Rp 800
Perubahan mekanisme autorejection asimetris (batas atas 20 persen dan batas bawah 10 persen) yang telah diberlakukan sejak perdagangan akhir pekan lalu juga menjadi faktor positif penggerak indeks.
Apalagi, pada penutupan perdagangan pekan lalu, indeks Dow Jones menguat sebesar 1,57 persen dan indeks FTSE ditutup menguat sebesar 2 persen
Meski demikian, investor tetap harus waspada karena pergerakan indeks masih belum stabil terkait faktor global
BACA JUGA: Bank Lippo-Niaga Merger Jadi CIMB Niaga
"Selain itu, indeks masih banyak dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah dan harga komoditas dunia," jelasnya Sementara itu, Senior Manager Equity Division PT Anugerah Securindo Indah Arcadius Musrijoko mengatakan pada kondisi seperti ini investor harus menggunakan strategi mengikuti pergerakan pasar"Kita sesuaikan saja dengan pasar, pada saat turun beli, saat naik jual," terangnya di sela pameran Investasi Anugerah Investing Expo 2008 di minicircle Plasa Tunjungan IV.
Dengan mengikuti pergerakan pasar, investor tidak akan terlalu panikSelain itu investor harus mengevaluasi untuk menerapkan strategi portofolio"Investor harus memiliki wacana unutk mengembangkan portofolio saham dalam mencapai investasi jangka panjang," jelasnya(erm/fan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mandiri Luncurkan Indomaret Card
Redaktur : Tim Redaksi