IHSG Masuk Fase Konsolidasi

Sabtu, 17 April 2010 – 00:50 WIB
JAKARTA - Performa indeks harga saham gabungan (IHSG) secara beruntun bergerak kurang gregetIndeks bergerak di area positif dengan penguatan amat tipis

BACA JUGA: Transaksi Migas USD 763 juta

Nah, kemungkinan untuk mengulangi hal serupa akan tersaji pada perdagangan hari ini
Fenomena itu terjadi menyusul indeks masuk fase konsolidasi seiring saham-saham unggulan berada dalam tekanan jual

BACA JUGA: Presiden Diminta Segera Serahkan Nama Calon Gubernur BI



Para analis pun, tidak berani berspekulasi akan perjalanan indeks sepanjang perdagangan hari ini
Prediksi analis menegaskan bahwa indeks masih mencari bentuk baru

BACA JUGA: BUMN Didorong Investasi Jembatan Selat Sunda

Formula dan skema baru yang dituju indeks pada level psikologis 3000 tampaknya masih jauh panggang dari api”Kalau berkaca pada data selama dua hari terakhir, indeks relatif malas bergerakIndeks masih berkonsolidasi,” tutur Ketut Tri Bayuna, analis Dana Wibawa Artha Cemerlang, ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (16/4)

Melambatnya aksi indeks itu dipengaruhi oleh koreksinya saham-saham utamaValuasi saham bluechif relatif sudah mahal, membuat investor berburu peruntungan pada saham lapis keduaSpekulasi yang dilakukan trader itu, sedikit membantu indeks dan menyelamatkan indeks dari koreksi tajam”Polanya macam itu saja,” imbuh KetutMemang sejumlah sentimen positif masih berpihak pada indeksDari eksternal belum muncul data-data negatif soal penggangguran, harga komuditas dan laporan keuanganSebaliknya, dari regional yang lebih banyak ditentukan China, justru menunjukkan tanda-tanda baik”Pertumbuhan China meningkat khususnya sektor batubara,” ungkapnya.

Sementara investor asing sebut Ketut, tetap akan masuk lantai bursaNetbuy asing masih tetap tinggiMenilik data kemarin transaksi asing didominasi aksi beli sebesar Rp 1,526 triliun, sedangkan transaksi jual asing sebesar Rp 1,353 triliunNilai transaksi beli bersih asing (foreign net buy) sebesar Rp 173,283 miliarKarenanya, indeks hari ini akan bergerak pada level 2880 untuk support dan 2920 untuk resistence.

"Peluang indeks menguat secara teknikal masih sangat terbuka meski sedikit terbatas,” ungkap Edwin Sebayang, Kepala Riset Bhakti Securities, ditempat terpisahFaktor pendorong penguatan antara lain naiknya harga komoditas macam minyak mentah, nikel, timah serta emasIndeks Wall Street serta Indeks Asia masih berada di jalur positifSementara saham yang berpotensi mengalami penguatan antra lain PT Indo Tambangraya MEgah Tbk (ITMG), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Aneka Tambang tbk (ANTM), PT Semen Gresik Tbk (SMGR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), serta PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Sebelumnya, Indeks pada perdagangan Kamis (15/4) menguat 15,52 poin (0,54 persen) ke posisi 2.900,53Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 4,7 triliun dengan volume transaksi  6,16 miliar lembar sahamSebanyak 120 saham menguat, 94 saham melemah dan 89 saham tidak bergerakDi mana indeks LQ45 juga naik 3,5 pojn ke 562,47 serta JII naik 5,1 poin ke 466,92Sektor pertambangan tampak melesat sebanyak 42,9 poin, sektor konsumsi naik 11,4 poin, sektor manufaktur naik 6,14 poin, dan sektor perdagangan naik 1,47 poin(far/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga BBM Non Subsidi Turun


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler