IHSG Menguat Jelang Tutup

Selasa, 20 Januari 2015 – 22:00 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Bergerak merah di hampir sepanjang perdagangan, indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya berbalik menguat di jelang akhir perdagangan hari ini (20/1). IHSG ditutup naik 13,997 poin (0,27 persen) ke level 5.166,090 dan indeks LQ45 naik 3,636 poin (0,41 persen) ke level 890,900.

Frekuensi transaksi perdagangan reguler hari ini mencapai 231.922 kali dengan volume 4,766 miliar saham atau Rp 5,333 triliun. Sedangkan 114 saham berhasil naik dan 179 saham turun, selebihnya stagnan.

BACA JUGA: Tertahan Saham Semen, IHSG Naik Tipis

IHSG berhasil naik meski hampir sepanjang perdagangan berada di zona negatif. Penyebabnya, jelang penutupan beberapa saham unggulan terutama yang berada di jajaran LQ45 berhasil menguat.

Saham-saham naik dengan nilai tertinggi (top gainers) antara lain, Mayora Indah (MYOR) naik 950 (4,51 persen) ke level 22.000. Elang Mahkota (EMTK) naik 650 (8,67 persen) ke level 650. Indocement Tunggal (INTP) naik 525 (2,41 persen) ke level 22.350. Bayan Resources (BYAN) naik 325 (4,87 persen) ke level 7.000.

BACA JUGA: IHSG Tertahan Aksi Jual Investor Asing

Sebaliknya, saham-saham dengan penurunan nilai paling dalam (top losers) di antaranya Gudang Garam (GGRM) turun 3.975 (6,63 persen) menjadi 56.000. Smart (SMAR) turun 450 (6,47 persen) menjadi 6.500. Medco (MEDC) turun 180 (6,14 persen) menjadi 2.750. Citramarga Nusapala (CMNP) turun 135 (4,74 persen) menjadi 2.715.

Tim Analis PT Valbury Asia Securities menyatakan penurunan harga minyak dunia tetap menjadi perhatian pelaku pasar global. Sebab, ini berkenaan pengaruhnya pada harga saham sektor komoditas pertambangan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja keuangan tahun ini. ”Harga minyak mentah di WTI ditutup di level USD 47,38 per barel atau turun USD 1,31 dibandingkan dengan harga sebelumnya.”

BACA JUGA: IHSG Tertekan Aksi Jual Minyak

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyatakan inflasi pada bulan Januari 2015 masih cukup terkendali seiring dengan kebijakan pemerintah yang kembali menurunkan harga BBM. Sedangkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil bahkan optimis bulan ini akan terjadi deflasi. Hal tersebut terjadi karena, kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM, LPG dan semen akan diikuti dengan penurunan harga-harga kebutuhan lainnya.(gen/dio)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bursa Regional Negatif, IHSG Tetap di Zona Hijau


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler