JAKARTA - Performa indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mixedItu sejalan dengan kurang baiknya sentimen bursa regional dan global. Secara teknis, indeks belum mempunyai dorongan kuat untuk kembali bertengger di kisaran 3800
BACA JUGA: Indeks Rawan Profit Taking Lagi
"Indeks masih akan bergerak mixed
Jeff Tan menyebutkan, indeks akan mendapat sokongan dari sejumlah saham unggulan
BACA JUGA: Lion Air Operasikan 900ER ke-43
Saham-saham itu macam International Nickle (INCO), Mayora Indah (MYOR), Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Alam Sutera Realty (ASRI)Saham-saham ini sekaligus sebagai rekomendasi untuk bisa dikoleksi sepanjang perdagangan hari ini
BACA JUGA: Jamsostek Cairkan Tunggakan Rp 3 Miliar
"Saya rasa indeks akan bergerak dikisaran support 3774 dan resistence 3815Pergerakan bursa regional masih akan menentukan arah indeks," imbuhnyaSementara itu Purwoko Sartono menambahkan hari ini indeks cenderung bergerak konsolidasiItu terjadi menyusul belum meredanya aksi profit taking pada sejumlah saham unggulanSebab, saham-saham unggulan kemarin kebanyakan diterpa koreksi setelah pelaku pasar melakukan aksi ambil untung"Mungkin konsolidasi dulu untuk sementara ini," tukas Purwoko, analis Panin Sekuritas itu.
Purwoko menyebutkan melempemnya indeks memang tidak bisa dilepaskan dari aksi profit takingPenurunan itu terjadi setelah saham-saham bluechip ditinggalkan para traderTetapi, ada kemungkinan muncul sentimen positif dalam beberapa hari ke depanMomentum itu seiring dengan pengumuman kinerja emiten kuartal pertama dan kedua bakal menjadi fokus investor
Selain itu, harga komoditas diproyeksikan masih akan cenderung volatile seiring dengan masih bergejolaknya kondisi Timur Tengah. "Kami proyeksikan indeks akan bergerak dikisaran support 3769 dan resistance 3.801Saham pilihan antara lain Indofood Sukses Makmur (INDF), Gudang Garam (GGRM) dan, Charoen Pokphan (CPIN)," jelasnya
Menyudahi perdagangan Senin (25/4), Indeks terkoreksi 12,541 poin (0,32 persen) ke level 3.788,540Sementara Indeks LQ 45 turun 2,997 poin (0,42 persen) ke level 679,369Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) sebanyak Rp 217,589 miliar di seluruh pasarPerdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 97.694 kali pada volume 3,263 miliar lembar saham senilai Rp 2,659 triliunSebanyak 103 saham naik, 112 saham turun, dan 100 saham stagnan.
Berikut kondisi bursa-bursa di AsiaIndeks Komposit Shanghai anjlok 45,45 poin (1,51 persen) ke level 2.965,06Indeks Nikkei 225 melemah tipis 10,25 poin (0,11 persen) ke level 9.671,96Indeks Straits Times turun tipis 5,11 poin (0,16 persen) ke level 3.189,62.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Merck (MERK) naik Rp 1.000 ke Rp 99.500, Indo-Rama (INDR) naik Rp 450 ke Rp 4.000, Multibreeder (MBAI) naik Rp 350 ke Rp 17.750, dan Goodyear (GDYR) naik Rp 250 ke Rp 11.700Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.000 ke Rp 25.000, Astra Internasional (ASII) turun Rp 900 ke Rp 54.900, Supreme Cable (SCCO) turun Rp 575 ke Rp 2.275, dan Indospring (INDS) turun Rp 500 ke Rp 7.600(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Investasi USD 1 Miliar Tunggu Insentif
Redaktur : Tim Redaksi