Iiihhhh....Pak Jokowi Lucu deehh

Berlagak Tak Tahu DPR Bangun Gedung Baru

Senin, 27 April 2015 – 14:35 WIB
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Center for Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi menduga ada persekongkolan jahat antara pemerintah (eksekutif) dengan DPR untuk merampok hak rakyat Indonesia. Faktanya menurut Uchok, bisa dilihat dari berbagai fakta saling mengamini di antara pemerintah dan DPR meskipun langkah masing-masing pihak jauh dari kata tidak prorakyat.

“Saat pemerintah menaikan harga BBM, listrik dan gas, DPR sama sekali tidak menyuarakan penderitaan rakyat akibat kenaikan harga-harga kebutuhan pokok akibat kebijakan pemerintah ini," kata Uchok, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (27/4).

BACA JUGA: Ini Daerah-Daerah Berprestasi Kinerja Terbaik

Dia mendua ada modus baru dalam merampok uang rakyat tidak lagi dengan cara konvensional, tapi sudah modus baru.

“Dulu penguasa merampok uang rakyat dengan cara menaikan anggaran yang tidak sesuai fakta. Kini perampokan langsung diambil dari kantong rakyat. Contohnya, rakyat dipaksa membeli BBM, listrik dan gas dengan harga tinggi. Untungnya dua kali. Pertama, uang subsidi tidak jelas digunakan untuk apa, karena toh sudah beberapa bulan subsidi dicabut dan harga BBM, gas dan listrik naik, tapi tidak ada manfaat berarti yang dinikmati rakyat. Kedua, rakyat membayar lebih mahal dari harga yang sesungguhnya karena monopoli para pengambil kebijakan," ungkapnya.

BACA JUGA: 60 Persen DOB tak Mampu Tingkatkan PAD

Uchok tidak melihat ada kepentingan ideologi apapun yang diperjuangkan oleh masing-masing pihak. Pertentangan yang terjadi di awal pemerintahan berdiri menurutnya, tidak lebih dari upaya saling tawar di antara mereka.

"Ketika kesepakatan sudah diambil, siapa mendapat apa dan berapa, maka pertentangan pun hilang seperti yang bisa dilihat saat ini oleh seluruh rakyat Indonesia. Kini DPR dan Pemerintah sedang bulan madu atas biaya rakyat," tegasnya.

BACA JUGA: Waduh! Sutan Bhatoegana Bentak Bu Hakim

Dia jelaskan, pemerintah mengamini semua permintaan DPR termasuk rencana pembangunan gedung baru dan pemberian tambahan uang muka pembelian mobil termasuk di dalamnya untuk anggota DPR yang sampai sat ini belum memberikan apapun buat rakyat. 

Menurut Uchok, itu hanya langkah awal pemerintah memberi hadiah pada DPR dengan harga yang harus dibayar dengan kehidupan rakyat yang semakin susah.

“Pembangunan gedung baru DPR hanya salah satu contoh saja adanya bagi-bagi kue antara DPR dan Pemerintah. Akan banyak lagi persetujuan yang akan diberikan pemerintah ke DPR sebagai balasan atas sikap DPR ke depan yang akan membiarkan saja langkah-langkah pemerintah yang tidak pro rakyat,” paparnya.

Soal berbagai bantahan Jokowi bahwa dirinya tidak tahu adanya nomeklatur pemberian mobil dan pembangunan gedung baru hanya sebagai pengalihan isu. "Apa bedanya kasus uang muka mobil, pembangunan gedung dan Budi Gunawan? Ketika rakyat menolak, Jokowi selalu saja buang badan, berlagak tidak tahu. Betapa lucunya Jokowi,” pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Terjunkan Tim untuk Selidiki Pembarakan Mapolsek Limun di Jambi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler