Ika-Unhas: Alumni Harus Dipandang Sebagai Aset

Minggu, 04 Agustus 2019 – 10:05 WIB
Suasana acara pelantikan Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (Ika-Unhas) Jabodetabek periode 2019-2023 di Sentul, Bogor, Sabtu (3/8). Foto: Ist

jpnn.com, SENTUL - Ketua Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (Ika-Unhas) Jabodetabek Muhammad Ismak mengatakan alumni merupakan miniatur dari lembaga yang menghasilkannya. Dalam perkembangannya, ikatan alumni ini sangat penting bagi perguruan tinggi. Oleh karena itu, keberadaan alumni harus dipandang sebagai aset, bukan lagi sebagai tempat berkumpul belaka.

Hal tersebut disampaiakn Muhammad Ismak pada acara pelantikan Ika Unhas Jabodetabek periode 2019-2023 di Sentul, Bogor, Sabtu (3/8).

BACA JUGA: Gubernur Khofifah: Family Gathering Efektif Wujudkan Konsolidasi dan Ketahanan Nasional

Menurut Ismak, dalam jangka panjang, peran-peran alumni akan membawa manfaat bagi perguruan tinggi di berbagai hal. "Alumni yang memiliki posisi-posisi penting dan strategis pasti akan memberikan nilai tambah bagi perguruan tinggi," ujarnya.

BACA JUGA: Alumni IPB Perlu Beri Masukan Soal Visi dan Strategi Pembangunan Pertanian

BACA JUGA: Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa Ikut ke Istana Bogor

Menurutnya, interaksi sesama alumni akan menghasilkan sesuatu yang kondusif, saling membantu sesama lainnya, dan juga sebagai kontributor baik itu bersifat materiel maupun imateriel bagi alumni baik itu perorangan maupun secara berkelompok.

“Contohnya sesama angkatan dengan rasa cintanya akan bertindak sebagai kontributor baik materil maupun imateril," tutur Ismak.

BACA JUGA: Pelaku Pembakaran 274 Hektar Lahan Terancam Penjara Maksimal 10 Tahun

Lebih lanjut, Ismak mengatakan kontribusi alumni dapat berupa sumbangan pemikiran, saran, kritikan, workshop, pelatihan, bedah buku dan sebagainya. Bahkan juga berupa materiel seperti pemberian benda, sumbangan-sumbangan, dapat berupa kendaraan, berupa buku-buku dan lain sebagainya.

Almamater membutuhkan sumber daya manusia untuk kelanjutan hidupnya, yang pasti akan mencari alumninya sendiri yang akan dijadikan sebagai pengajar.

Oleh karena itu, dari berbagai pemikiran tentang fungsi-fungsi alumni, beberapa hal yang mesti dipersiapkan dalam hal sinergitas antara alumni dan almamater.

Yang pertama adalah strategi komunikasi yang baik. Kedua adalah pentingnya ciri khas sebagai identitas institusi, dan ketiga yaitu pentingnya militansi yang kuat oleh alumni terhadap almamaternya.

"Prasarat-prasarat demikian haruslah kita bangun sedemikian rupa agar nama besar Universitas Hasanuddin ini dapat berdiri sejajar dengan universitas-universitas terkemuka yang ada di indonesia" katanya.

Ismak berharap ikatan alumni Unhas wilayah Jabodetabek pada periode kepengurusan ini fokus untuk dapat memberikan sumbangan tenaga dan pemikiran untuk mewujudkan nama besar Universitas Hasanuddin agar dapat lebih dikenal, lebih berwibawa dan dapat duduk sejajar bahkan melebihi universitas-universitas yang ada di Indonesia.

Sebelumnya, Ketua Harian Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA-Unhas) Asmawi Syam secara resmi melantik Pengurus Wilayah IKA Unhas Jabodetabek yang dipimpin Muhammad Ismak di kawasan Sentul, Bogor, Sabtu (3/8/2019).

Hadir dalam pelantikan itu Ketua Majelis Wali Amanat Unhas Syafruddin, Sekjen IKA Unhas Husain Abdullah, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Petinggi Unhas, Pengurus Pusat IKA Unhas, anggota KPI Aswar Hasan, dan Dosen UI Rocky Gerung.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Generasi Muda Harus Berkolaborasi untuk Menghadapi Revolusi Industri 4.0


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler