Menurut sejumlah ilmuwan, seekor ikan belut- yang tampaknya -langka dan primitif kembali muncul di wilayah Lower Murray, Australia Selatan.

Jumlah belut berkantong telah menyusut menjadi hanya 11 ekor dalam perhitungan Departemen Lingkungan, Air dan Sumber Daya Alam (DEWNR) antara tahun 2007 dan 2014.

BACA JUGA: Sempat Ada Kepanikan, Penerbangan GA717 dari Melbourne Selamat Mendarat di Jakarta

Pada saat itu, para ilmuwan DEWNR menyalahkan waduk yang didirikan di Lower Murray selama kekeringan, untuk mencegah migrasi belut dari laut ke hulu air tawar untuk bertelur.


Belut ini hidup sebagai parasit pada ikan lainnya.

BACA JUGA: Berbagi Pengalaman dari Indonesia Untuk Menebar Inspirasi di Melbourne

Meski demikian, menurut koordinator lokasi di Danau Lower, Coorong dan Murray Mouth- Adrienne Rumbelow -survei yang dilakukan dua bulan terakhir, kini, mendeteksi 57 belut dewasa.

"Ini adalah tanda penyambutan. Air ramah lingkungan telah memfasilitasi pengenduran waduk pada musim dingin ini dan arus ini telah membuat sinyal air tawar keluar dari Murray Mouth, membantu untuk menarik belut ke wilayah tersebut," jelasnya.

BACA JUGA: Gereja di NSW Pecat Petugasnya Karena Sering Remas Kemaluan Anak-anak

Brenton Zampatti, dari Institut Penelitian dan Pengembangan Australia Selatan (Sardi), mengatakan, 57 belut dewasa itu juga telah ditempel microchip untuk memantau pergerakan mereka.

"Ini akan membantu kami menemukan di mana mereka bertelur. Ini mungkin terjadi sejauh hulu Sungai Murray seperti Yarrawonga di anak sungai Victoria," jelasnya.

Belut berkantong tumbuh hingga sepanjang 60 sentimeter dan memiliki dua sirip punggung yang rendah.

Ia tak memiliki rahang sehingga menggunakan mulut penghisapnya yang berbentuk seperti corong dan bergigi serta hidup sebagai parasit pada ikan lainnya, menempelkan dirinya ke insang atau bagian samping mangsanya.

Belut dewasa mengembangkan kantong; Namun, para ilmuwan tak yakin apa kegunaannya.

Beberapa pihak percaya, ikan ini menyimpan batu di kantongnya selama musim kawin – sebenarnya kata ‘lamprey’ (atau belut) berasal dari bahasa latin ‘lampetra’ yang berarti penjilat batu.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seekor Kambing Lepas di Bandara Adelaide Akhirnya Tertangkap

Berita Terkait